Senyum bahagia terpancar dari wajah Jolly Walangitan (59) dan suaminya, Ferry Sumigar (67), warga Desa Winebetan, Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Pasangan ini menjadi salah satu dari 112 keluarga di Minahasa yang mendapatkan manfaat dari Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang digagas pemerintah. Setelah bertahun-tahun bergantung pada listrik dari rumah kakaknya, kini mereka bisa menikmati listrik sendiri di rumah yang telah mereka tempati sejak tahun 1990.
Jolly mengungkapkan rasa syukurnya karena kini pemakaian listrik di rumahnya menjadi lebih leluasa. Rumah kayu yang dihuni oleh empat orang, termasuk anak dan cucunya, kini dapat menikmati listrik tanpa harus merasa tidak enak karena berbagi meteran dengan rumah kakaknya. "Setelah ada listrik sendiri, kami lebih leluasa memakainya. Sebelumnya, meterannya dari rumah kakak, jadi rasanya tidak enak kalau sudah banyak yang pakai," ujar Jolly kepada Kompas.com, Rabu (29/10/2025).
Bantuan yang diterima Jolly dan keluarganya berupa pemasangan meteran gratis dengan daya 900 KWh serta token listrik. Selama sebulan terakhir, mereka telah merasakan manfaat dari bantuan ini, meskipun peresmian baru dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pekan ini. "Sudah satu bulan. Tidak ada biaya, semua gratis selama sebulan ini. Belum ada biaya," ungkap Jolly.
Sebagai ibu rumah tangga dan petani, Jolly dan Ferry merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Mereka berharap agar pemerintah dapat melanjutkan pemberian bantuan ke seluruh pelosok negeri, bukan hanya di wilayah Minahasa. "Harapan kami agar supaya program ini boleh dilanjutkan kepada saudara-saudara yang membutuhkan," harap Jolly.
Jolly juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM atas bantuan yang diberikan. "Kami dari Keluarga Sumigar dan Walangitan, menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemerintah, Presiden Bapak Prabowo Subianto dan juga kepada Menteri ESDM yang sudah membantu keluarga kami mendapatkan listrik gratis," tandasnya.
Pada tahun 2025, sebanyak 112 rumah di Minahasa, Sulawesi Utara, mendapatkan bantuan listrik. Secara keseluruhan, program BPBL di Sulawesi Utara telah terealisasi untuk 1.000 rumah tangga pada 2023, 550 rumah tangga pada 2024, dan menargetkan 2.700 rumah tangga pada 2025. Secara nasional, program ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan hingga tahun 2024 telah menyambungkan listrik ke 155.429 rumah tangga di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan program ini dapat dirasakan oleh 215.000 rumah tangga pada tahun 2025.
Paket bantuan yang diberikan meliputi instalasi listrik rumah dengan 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke jaringan PLN, biaya penyambungan pelanggan daya 900 VA, dan token perdana senilai Rp100.000. Dalam peresmian, Bahlil menegaskan bahwa program ini harus terus dilanjutkan dengan target seluruh desa terang pada tahun 2030. "Semua desa, semua kelurahan, sudah harus ada listrik. Tidak boleh lagi kita biarkan anak-anak kita, masa depan bangsa, tidak merasakan fasilitas yang layak," jelas Bahlil.
Selain pemasangan listrik, program yang diresmikan Bahlil juga mencakup pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wairara di Sumba Timur dan PLTMH Anggi di Pegunungan Arfak, Papua Barat. PLTMH Wairara mampu melistriki hingga 105 rumah tangga dan fasilitas masyarakat lainnya, dengan kapasitas 1x128 kW. Sebelum adanya PLTMH, masyarakat di Wairara hanya mengandalkan genset berbahan bakar solar dengan biaya operasional yang tinggi. Kini, biaya listrik efektif bagi masyarakat turun signifikan, menunjukkan penghematan biaya energi hingga lebih dari 85 persen.
Program BPBL dan pengembangan PLTMH merupakan langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan seluruh desa di Indonesia dapat menikmati akses listrik yang layak dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang penyediaan listrik, tetapi juga tentang kedaulatan negara dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?
redaktur