Pertemuan Giorgia Meloni dan Donald Trump di Tengah Tantangan Diplomatik

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, dikabarkan oleh media setempat akan melawat ke Florida untuk bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump. Pertemuan ini, jika benar terjadi, berlangsung di tengah ujian kebijakan luar negeri yang dihadapi Meloni pasca penahanan jurnalis Italia, Cecilia Sala, di Iran pada 19 Desember. Sala ditahan saat menjalankan tugas dengan visa jurnalistik resmi.

Penahanan Sala terjadi tiga hari setelah Mohammad Abedini, seorang pengusaha Iran, ditangkap di bandara Malpensa, Milan, berdasarkan surat perintah dari Amerika Serikat. Abedini diduga terlibat dalam penyediaan suku cadang drone yang menurut Washington digunakan dalam serangan tahun 2023 yang menewaskan tiga personel militer AS di Yordania. Iran membantah keterlibatan dalam serangan tersebut.

Juru bicara Trump, Steven Cheung, menyatakan, "Kami tidak membahas pertemuan yang mungkin atau tidak mungkin terjadi, tetapi tidak mengherankan jika para pemimpin dunia menghubungi Presiden Trump setelah kemenangannya yang bersejarah untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat."

Kantor Meloni belum memberikan komentar langsung terkait laporan media yang menyebutkan rencananya untuk bertemu Trump, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Sementara itu, pada hari Jumat, kementerian luar negeri Iran memanggil duta besar Italia terkait penahanan Abedini, seperti dilaporkan media negara Iran.

Media negara melaporkan bahwa seorang pejabat kementerian luar negeri Iran mendesak Italia untuk menolak kebijakan penyanderaan Amerika - yang bertentangan dengan hukum internasional, terutama hak asasi manusia - dan segera membebaskan Abedini serta mencegah kerusakan pada hubungan bilateral.

Abedini saat ini ditahan di penjara dan pengadilan dijadwalkan memutuskan akhir bulan ini apakah akan memberinya tahanan rumah sementara hakim mempertimbangkan permintaan ekstradisi AS. Media Italia melaporkan bahwa Sala berada dalam sel isolasi yang sangat dingin dengan lampu neon yang menyala siang dan malam, kacamatanya disita, dan hampir tidak memiliki kontak dengan dunia luar.

Situasi ini menempatkan Meloni dalam posisi yang sulit di panggung internasional, di mana ia harus menyeimbangkan antara menjaga hubungan baik dengan AS dan menangani tekanan dari Iran. Pertemuan dengan Trump dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral dengan AS, namun juga berpotensi mempengaruhi hubungan dengan Iran.

Dalam konteks ini, pertemuan antara Giorgia Meloni dan Donald Trump, jika terjadi, akan menjadi momen penting dalam kebijakan luar negeri Italia. Meloni harus mempertimbangkan dengan cermat langkah-langkah diplomatik yang diambil untuk memastikan kepentingan nasional Italia tetap terjaga, sambil mengupayakan solusi diplomatik untuk kasus Sala dan Abedini. Keputusan-keputusan ini akan menjadi ujian nyata bagi kepemimpinan Meloni di kancah internasional.