Momen Krusial di Pengadilan, Ganjar dan Djarot Hadiri Sidang Pembacaan Pleidoi Hasto

Sidang pembacaan pleidoi atau nota pembelaan yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pada Kamis, 10 Juli 2025, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, menjadi salah satu momen paling disorot dalam proses hukum yang sedang berjalan. Ruang sidang yang biasanya penuh ketegangan hari itu turut diwarnai oleh kehadiran sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang memberikan dukungan moral secara langsung kepada Hasto.

Figur-figur penting dari internal partai tampak hadir, seperti Ketua DPP PDI-P Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, serta Djarot Saiful Hidayat yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua DPP PDI-P. Turut hadir pula Ribka Tjiptaning, salah satu kader senior partai, yang dikenal vokal dan setia terhadap perjuangan internal PDI-P. Kehadiran tokoh-tokoh ini tidak hanya menjadi penanda solidaritas politik, tetapi juga mencerminkan betapa pentingnya proses hukum yang tengah dihadapi oleh Hasto dalam konteks dinamika partai dan arah politik nasional ke depan.

Dalam sidang tersebut, Hasto Kristiyanto menyampaikan pleidoinya di hadapan majelis hakim, berusaha membantah dakwaan yang dikenakan kepadanya dan menegaskan posisi serta pandangan pribadinya. Pleidoi itu menjadi kesempatan penting bagi Hasto untuk mempertahankan diri, sekaligus menyampaikan pesan politik tersirat kepada publik dan konstituen. Sorotan media terhadap jalannya persidangan begitu kuat, dengan berbagai pemberitaan yang menyajikan detail argumen dari pihak pembela maupun respon dari aparat penegak hukum.

Kehadiran Ganjar dan Djarot dalam persidangan ini memperlihatkan bahwa dukungan partai terhadap Hasto tidak luntur, bahkan semakin kokoh di tengah ujian hukum yang sedang dihadapi. Dukungan ini sekaligus menegaskan bahwa kasus hukum yang menjerat Hasto tidak hanya berdampak secara personal, tetapi juga menyentuh aspek strategis dalam tubuh partai dan bisa memengaruhi arah politik mereka ke depan. Reaksi masyarakat terhadap persidangan ini pun cukup beragam. Di media sosial, perbincangan seputar kasus Hasto terus bergulir, menandakan tingginya atensi publik terhadap perkembangan yang ada.

Persidangan ini menjadi penentu penting dalam karier politik Hasto Kristiyanto serta berpotensi membawa pengaruh besar terhadap posisi PDI-P dalam peta politik nasional. Banyak pihak kini menantikan putusan akhir dari pengadilan, yang bukan hanya akan menentukan nasib Hasto, tetapi juga bisa menjadi refleksi terhadap konsistensi penegakan hukum di Indonesia. Di tengah sorotan dan tekanan publik, momen ini menjadi simbol kuat tentang bagaimana politik dan hukum saling bersinggungan dalam sebuah proses yang dinamis dan penuh pertaruhan.