Pertemuan Gibran dan Titiek Soeharto menjadi Isyarat Politik untuk Prabowo?

 Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, kehadiran dan interaksi Gibran dengan Titiek tidak sekadar basa-basi sosial, melainkan diyakini mengandung pesan politik yang ingin ia sampaikan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang tak lain adalah mantan suami Titiek.

Agung Baskoro menilai bahwa gestur akrab antara Gibran dan Titiek bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan dapat dibaca sebagai komunikasi simbolik yang cermat. Dalam dunia politik, relasi personal kerap kali digunakan untuk menyampaikan pesan atau sinyal tertentu, dan dalam hal ini, Gibran dinilai sedang mengirimkan pesan politik secara tidak langsung kepada Prabowo Subianto. Titiek Soeharto, yang memiliki posisi strategis sebagai bagian dari keluarga Cendana dan memiliki kedekatan sejarah dengan Prabowo, diyakini menjadi saluran yang dipilih untuk menyampaikan pesan tersebut.

Momen kedekatan Gibran dan Titiek segera menyita perhatian publik dan media. Banyak pihak mencoba menafsirkan makna di balik keakraban tersebut, mengingat konteks politik Indonesia yang tengah berada dalam masa transisi pemerintahan. Sebagai Wakil Presiden terpilih yang mendampingi Prabowo, Gibran tentu memiliki kepentingan untuk menjaga komunikasi politik tetap terbuka dan dinamis, terlebih dalam menghadapi tantangan besar lima tahun ke depan.

Agung juga menekankan bahwa interaksi ini dapat mencerminkan relasi kekuatan yang sedang dibangun di lingkaran elite politik nasional. Gibran, yang berasal dari lingkungan politik Presiden Joko Widodo, dinilai sedang berupaya memperluas jejaring komunikasi politiknya, termasuk menjangkau tokoh-tokoh dari kelompok Cendana yang memiliki akar kuat dalam sejarah politik Indonesia.

Kehangatan antara Gibran Rakabuming Raka dan Titiek Soeharto tidak hanya menjadi peristiwa sosial biasa, tetapi juga membuka ruang tafsir terhadap dinamika politik yang sedang berlangsung. Seperti yang diungkapkan Agung Baskoro, kehadiran Gibran di sisi Titiek dapat dimaknai sebagai isyarat politik kepada Prabowo Subianto, sinyal yang mungkin penting dalam membentuk harmoni dan arah kebijakan di pemerintahan mendatang.