clock December 24,2023
Thomas Lembong Perlu Waktu Cermati Replik Jaksa dalam Sidang Korupsi Impor Gula

Thomas Lembong Perlu Waktu Cermati Replik Jaksa dalam Sidang Korupsi Impor Gula

Thomas Trikasih Lembong, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 hingga 2016, menyampaikan bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk benar-benar memahami tanggapan dari tim jaksa penuntut umum atau replik yang dibacakan dalam sidang kasus dugaan korupsi terkait impor gula.

Pernyataan tersebut disampaikan Lembong kepada awak media usai mengikuti jalannya sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa isi replik jaksa cukup kompleks dan tidak bisa serta-merta ditanggapi tanpa analisis yang matang.

Tim kuasa hukum yang mendampingi Lembong juga menyatakan hal serupa. Mereka menegaskan bahwa saat ini fokus utama adalah mempelajari seluruh isi replik dari jaksa secara menyeluruh. Langkah tersebut diambil agar mereka dapat menyusun duplik—jawaban atas replik jaksa—dengan argumen yang kuat dan tepat sasaran.

“Setiap bagian dari replik jaksa akan kami pelajari secara detail. Tidak boleh ada yang terlewat. Kami berkomitmen untuk membela hak dan kepentingan hukum klien kami berdasarkan fakta serta ketentuan hukum yang berlaku,” kata salah satu anggota tim hukum yang mewakili Lembong.

Kasus ini telah menjadi perhatian publik sejak awal karena menyangkut sektor vital dalam kehidupan masyarakat, yakni komoditas pangan strategis. Selain itu, posisi Lembong sebagai mantan pejabat tinggi membuat proses hukum yang tengah berlangsung mendapatkan sorotan luas dari masyarakat, media, hingga kalangan akademisi.

Sidang berikutnya dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat, dengan agenda penyampaian duplik dari pihak terdakwa. Majelis hakim menyampaikan bahwa seluruh pihak diminta mempersiapkan diri secara optimal agar proses persidangan dapat berjalan secara tertib dan berkeadilan.

Sejumlah pihak dari kalangan masyarakat sipil dan pengamat hukum berharap bahwa perkara ini dapat ditangani secara transparan, bebas dari intervensi, dan menghasilkan putusan yang mencerminkan prinsip keadilan. Mereka juga berharap bahwa kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola impor komoditas yang selama ini dianggap rawan penyimpangan.

Dengan menyatakan bahwa dirinya masih mendalami replik jaksa, Thomas Lembong menunjukkan kehati-hatiannya dalam merespons jalannya persidangan. Sikap tersebut sekaligus mencerminkan upaya serius untuk menjalani proses hukum secara penuh tanggung jawab. Sementara masyarakat menantikan perkembangan selanjutnya, harapannya tetap sama: kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan tanpa kompromi.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?