clock December 24,2023
Peran Vital Daerah Irigasi Jatiluhur dalam Menopang Produksi Beras Nasional

Peran Vital Daerah Irigasi Jatiluhur dalam Menopang Produksi Beras Nasional

Daerah Irigasi (DI) Jatiluhur yang terletak di Karawang, Jawa Barat, memegang peranan krusial dalam mendukung sektor agrikultur di Indonesia. Dengan kapasitas mengairi lahan seluas 237.790 hektar, DI Jatiluhur memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi beras nasional.


Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa luas lahan yang diairi oleh DI Jatiluhur setara dengan menyumbang 10 persen dari total produksi beras nasional, atau sekitar 3 juta ton per tahun. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran DI Jatiluhur dalam menjaga ketahanan pangan nasional.


Dalam kunjungannya ke Saluran Induk Tarum Utama DI Jatiluhur di Karawang, Dody menekankan pentingnya meningkatkan kontribusi DI Jatiluhur dari 10 persen menjadi 11 persen atau bahkan 20 persen. Hal ini sejalan dengan target besar Presiden untuk mencapai swasembada pangan secepat mungkin. "Kami fokus di daerah ini bagaimana supaya bisa dinaikkan dari 10 persen menjadi 11 persen atau 20 persen," ujar Dody.


Dody juga menegaskan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu daerah penyumbang produksi beras terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan meningkatkan produksi beras di wilayah ini menjadi prioritas utama. "Makanya kita harus jaga agar produksi berasnya tidak terganggu, kalau bisa lebih bagus lagi dari tahun ke tahun," lanjut Dody.


Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU, Bob Arthur Lombogia, menjelaskan bahwa Saluran Induk Tarum Utara telah direhabilitasi sepanjang 50.008 meter dari total panjang 199.330 meter. Saluran ini mengairi area seluas 4.145 hektar, yang merupakan bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian.


Rehabilitasi ini berhasil menambah luas tanam sebesar 1.285 hektar, sehingga indeks pertanaman (IP) meningkat dari 179 persen menjadi 210 persen. Dengan peningkatan ini, hasil panen yang semula berkisar antara 4-5 ton per hektar dapat meningkat menjadi 5-6 ton per hektar. "Rehabilitasi ini menambah luas tanam 1.285 hektar sehingga dapat menaikan indeks pertanaman (IP) dari 179 persen menjadi 210 persen," kata Bob.


Peran strategis DI Jatiluhur dalam mendukung produksi beras nasional tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan upaya peningkatan dan rehabilitasi yang dilakukan, diharapkan kontribusi DI Jatiluhur terhadap ketahanan pangan nasional dapat terus meningkat. Dukungan dari pemerintah dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan demikian, target swasembada pangan dapat tercapai dan kesejahteraan petani dapat meningkat.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories