Penembakan Brutal Terhadap Komunitas Adat Avá Guarani di Brasil Selatan: Kekerasan yang Kian Memuncak

Empat individu dari komunitas adat, termasuk seorang bocah, menjadi korban dalam serangan penembakan yang mengguncang Brasil selatan pada Jumat malam. Insiden ini diungkapkan oleh kepolisian federal dan organisasi hak-hak adat pada Sabtu, di tengah meningkatnya gelombang kekerasan di kawasan tersebut. Para pelaku melepaskan tembakan ke arah komunitas adat di sekitar kota Guaira, di negara bagian Parana selatan, melukai empat orang yang kemudian dilarikan ke rumah sakit, sebagaimana dilaporkan oleh pihak kepolisian.

Serangan ini menyasar komunitas Avá Guarani, yang telah menjadi korban serangan berulang sejak 29 Desember, menurut Dewan Misionaris untuk Masyarakat Adat (CIMI), sebuah organisasi yang berafiliasi dengan Konferensi Waligereja Katolik Brasil. Seorang anak berusia empat tahun yang tertembak di kaki segera dibawa ke rumah sakit terdekat di kota Toledo, bersama dua orang lainnya, satu tertembak di kaki dan satu lagi di punggung, seperti yang dilaporkan oleh CIMI.

CIMI juga melaporkan bahwa seorang korban keempat, yang tertembak di rahang, dibawa ke rumah sakit di Cascavel, salah satu kota terbesar di negara bagian tersebut. Kepolisian menyatakan telah memulai penyelidikan untuk melacak para pelaku, serta menambahkan bahwa pasukan keamanan federal, negara bagian, dan kota telah dikerahkan untuk mencegah kekerasan baru di wilayah yang secara historis menghadapi konflik lahan ini.

Dua anggota komunitas Avá Guarani mengalami luka-luka pada hari-hari terakhir tahun 2024, menurut CIMI, dengan salah satu dari mereka tertembak di lengan. Kementerian Urusan Adat mengutuk tindakan kekerasan terhadap komunitas Avá Guarani, dan menyatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik untuk penyelidikan segera terhadap kelompok bersenjata yang beroperasi di wilayah tersebut.

Insiden penembakan terhadap komunitas Avá Guarani ini menyoroti meningkatnya ketegangan dan kekerasan di wilayah Brasil selatan, yang telah lama menjadi pusat konflik lahan. Upaya untuk melacak dan menangkap para pelaku menjadi prioritas bagi pihak berwenang, sementara dukungan dan perlindungan bagi komunitas adat menjadi semakin mendesak. Kementerian Urusan Adat dan lembaga terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan komunitas Avá Guarani serta mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.