clock December 24,2023
Mikroplastik dalam Makanan: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan

Mikroplastik dalam Makanan: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan

Mikroplastik, partikel plastik yang sangat kecil, telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Partikel ini ditemukan dalam berbagai bahan pangan, menimbulkan kekhawatiran karena kandungan racun dan bahan kimia berbahaya yang dibawanya. Menurut penelitian, mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian pakaian berbahan sintetis, debu industri, dan sampah plastik.


Ketika mikroplastik masuk ke dalam tubuh melalui makanan, mereka dapat merusak dinding usus dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya mengganggu fungsi pencernaan. Selain itu, paparan mikroplastik juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.

Berbagai studi telah mengidentifikasi sejumlah makanan yang mengandung mikroplastik, antara lain:


- Daging ayam

- Daging sapi

- Daging babi

- Nugget

- Tahu

- Selada

- Wortel

- Lobak

- Apel

- Teh celup

- Garam Himalaya

- Gula

- Nasi instan

- Air minum kemasan


Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan bahwa garam merah Himalaya yang ditambang dari dalam tanah mengandung mikroplastik dalam jumlah tertinggi, diikuti oleh garam hitam dan garam laut. Gula juga menjadi jalur penting paparan manusia terhadap polutan mikro ini, sebagaimana diungkapkan dalam studi tahun 2022.


Kantong teh, yang sebagian besar terbuat dari plastik, juga dapat melepaskan sejumlah besar partikel plastik. Penelitian dari Universitas McGill di Quebec, Kanada, menunjukkan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.


Nasi, terutama nasi instan, juga tidak luput dari kontaminasi mikroplastik. Studi dari University of Queensland mengungkapkan bahwa setiap 100 gram nasi yang dikonsumsi dapat mengandung tiga hingga empat miligram plastik, dan angka ini meningkat hingga 13 miligram per sajian untuk nasi instan. Mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi kontaminasi plastik hingga 40%, sekaligus mengurangi kandungan arsenik yang mungkin ada dalam beras.


Air minum dalam kemasan juga menjadi sumber mikroplastik. Satu liter air kemasan dapat mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik, termasuk nanoplastik, menurut studi pada Maret 2024.


Mikroplastik telah ditemukan di berbagai bagian tubuh manusia, termasuk paru-paru, jaringan plasenta ibu dan janin, ASI, dan darah. Namun, penelitian tentang bagaimana polimer ini memengaruhi organ dan fungsi tubuh masih terbatas. Sebuah studi pada Maret 2024 menemukan bahwa orang dengan mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher memiliki risiko dua kali lipat mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam tiga tahun ke depan dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.


Sherri "Sam" Mason, direktur keberlanjutan di Penn State Behrend, Erie, Pennsylvania, menjelaskan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dapat terbawa masuk ke dalam tubuh bersama dengan plastik itu sendiri.


Untuk mengurangi paparan mikroplastik, beberapa langkah dapat diambil, seperti:


- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang diketahui mengandung mikroplastik.

- Memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan.

- Mencuci beras sebelum dimasak untuk mengurangi kontaminasi plastik dan arsenik.

- Menggunakan air minum dari sumber yang lebih bersih dan aman.


Mikroplastik dalam makanan dan minuman merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dengan meningkatnya kesadaran dan penelitian lebih lanjut, diharapkan solusi yang lebih efektif dapat ditemukan untuk mengurangi dampak negatif dari polutan ini. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan limbah plastik demi kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories