clock December 24,2023
Kontroversi Itamar Ben Gvir di Kompleks Masjid Al Aqsa: Pelanggaran Status Quo dan Ketegangan Diplomatik

Kontroversi Itamar Ben Gvir di Kompleks Masjid Al Aqsa: Pelanggaran Status Quo dan Ketegangan Diplomatik

Menteri radikal sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, kembali menimbulkan gejolak dengan memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur pada Kamis (26/12/2024). Dalam sebuah unggahan di media sosial X, Ben Gvir menyatakan, "Saya hari ini naik ke tempat suci kami, untuk mendoakan kesejahteraan tentara kami, untuk segera memulangkan semua sandera dan meraih kemenangan total dengan pertolongan Tuhan." Unggahan tersebut disertai foto dirinya berjalan di kompleks Al Aqsa, yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah serta kiblat pertama.


Tindakan Ben Gvir dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap status quo tempat suci tersebut. Kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikelola oleh badan wakaf Yordania, diperuntukkan hanya sebagai tempat ibadah bagi umat Islam. Berdasarkan peraturan yang telah ada selama puluhan tahun, orang Yahudi diperbolehkan berkunjung namun dilarang melakukan ritual ibadah di sana. Sikap resmi pemerintah Israel pun tunduk pada peraturan lama ini, yang melarang aktivitas ibadah umat Yahudi di kompleks Masjid Al Aqsa.


Menanggapi tindakan Ben Gvir, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera merilis pernyataan yang menegaskan kembali sikap resmi Israel. Meskipun demikian, Ben Gvir sebelumnya pada Agustus lalu telah menyerukan agar orang Yahudi diizinkan beribadah di Masjid Al Aqsa, yang menuai kritikan tajam dan kecaman dari umat Islam dunia serta pemerintah negara Muslim.


Ben Gvir dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam membuat pernyataan-pernyataan menghasut dan provokatif. Pernyataan-pernyataannya sering kali bertentangan dengan sikap resmi pemerintahan Zionis. Di masa lalu, polisi Israel melarang para menteri untuk mendatangi kompleks Masjid Al Aqsa karena dianggap dapat membahayakan keamanan nasional. Namun, dengan Ben Gvir kini menjabat sebagai menteri keamanan nasional, situasi tersebut berubah.


Tindakan Ben Gvir tidak hanya memicu ketegangan di dalam negeri, tetapi juga berdampak pada hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara Muslim. Ketegangan ini menambah kompleksitas situasi di Timur Tengah, di mana isu-isu keagamaan sering kali menjadi pemicu konflik yang lebih luas. Dengan latar belakang politik yang sensitif, tindakan Ben Gvir di kompleks Masjid Al Aqsa menjadi sorotan dunia dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan status quo di tempat suci tersebut.


Kontroversi yang dipicu oleh tindakan Itamar Ben Gvir di kompleks Masjid Al Aqsa menunjukkan betapa sensitifnya isu-isu keagamaan di wilayah tersebut. Dengan adanya pelanggaran terhadap status quo, ketegangan diplomatik antara Israel dan negara-negara Muslim diperkirakan akan meningkat. Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai guna menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories