Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025: Pembahasan dan Pertimbangan

Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengungkapkan niatnya untuk membahas kemungkinan libur sekolah selama bulan puasa dengan Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, pada Senin (13/1/2025). Hingga saat ini, diskusi formal mengenai hal ini belum dilakukan. "Belum ada pembicaraan. Siang ini saya baru akan bertemu dengan Pak Menteri Dikdasmen," ujar Pratikno kepada media saat meninjau program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Luar Biasa (SLB) B & C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pembahasan mengenai libur sekolah selama Ramadhan 2025 belum dilakukan. Ia menegaskan bahwa isu ini biasanya dibahas di tingkat yang lebih tinggi, seperti Menteri Koordinator atau bahkan Presiden. "Saya kira ini levelnya di atas kami, mungkin di tingkat Menko atau bahkan langsung di tingkat Pak Presiden, kami belum tahu," jelas Mu'ti di kantornya.

Kementerian Agama, yang pertama kali mendengar wacana libur sekolah selama sebulan, juga belum memiliki keputusan resmi. "Intinya, kami belum melakukan pembahasan mengenai libur Ramadhan, yang saya kira juga masih wacana di Kementerian Agama, belum jadi keputusan," kata Menag usai menghadiri acara Muhasabah Dzikir dan doa menyambut tahun baru 2025 di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat.

Menag mengungkapkan alasan di balik wacana meliburkan pelajar selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan. Tujuannya adalah agar para pelajar dapat lebih berkonsentrasi menjalani ibadah puasa. "Yang jelas, libur atau tidak libur, kita berharap ibadahnya berkualitas. Bagi saya, itu yang paling penting. Ramadhan adalah waktu konsentrasi bagi umat Islam," ujarnya.

Wacana libur sekolah selama Ramadhan 2025 masih dalam tahap pembahasan dan belum ada keputusan resmi yang diambil. Diskusi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai kebijakan ini. Semua pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai keputusan yang terbaik bagi para pelajar dan masyarakat luas.