clock December 24,2023
Wabah Penyakit Misterius di India: Ancaman Baru di Jammu dan Kashmir

Wabah Penyakit Misterius di India: Ancaman Baru di Jammu dan Kashmir

India kini dihadapkan pada krisis kesehatan yang mengkhawatirkan akibat merebaknya penyakit misterius yang telah merenggut 17 nyawa di wilayah Jammu dan Kashmir. Dari jumlah korban tersebut, 13 di antaranya adalah anak-anak yang berasal dari Desa Badhaal, Rajouri, Jammu. Wabah ini telah berlangsung sejak awal Desember 2024 dan menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat dan pemerintah.



Sebagai langkah pencegahan, Desa Badhaal telah dinyatakan sebagai zona tertutup sejak awal pekan ini. Sebanyak 230 penduduk desa tersebut harus menjalani karantina untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit yang belum teridentifikasi ini. Langkah ini diambil setelah diketahui bahwa para korban meninggal mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf, seperti yang dijelaskan oleh Amarjeet Singh Bhatia, kepala kampus kedokteran Rajouri.



Pemerintah federal India telah meluncurkan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab dari wabah ini. Menteri Kesehatan India, Jitendra Singh, menyatakan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kematian tersebut bukan disebabkan oleh infeksi, virus, atau bakteri, melainkan racun. "Ada serangkaian racun panjang yang sedang diuji. Saya yakin solusinya akan segera ditemukan. Selain itu, jika ada kejahatan atau aktivitas jahat, juga sedang diselidiki," ujar Singh.


Wabah ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Liburan musim dingin yang biasanya dinanti-nantikan oleh warga terpaksa dibatalkan untuk menangani kondisi darurat medis ini. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua sumber daya dapat difokuskan pada penanganan wabah dan mencegah penyebaran lebih lanjut.


Sementara itu, di Kota Pune, pihak berwenang mencatat sedikitnya 73 kasus gangguan saraf langka yang dikenal sebagai Sindrom Guillain-Barre (GBS). Dari jumlah tersebut, 26 di antaranya adalah perempuan, dan 14 pasien dirawat menggunakan ventilator. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sindrom ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi, yang dapat memengaruhi gerakan otot dan menyebabkan kelemahan atau hilangnya sensasi di kaki atau tangan. Mereka yang terinfeksi mungkin mengalami kesulitan menelan dan bernapas.


Wabah penyakit misterius di Jammu dan Kashmir serta kasus Sindrom Guillain-Barre di Pune menyoroti tantangan kesehatan yang dihadapi India saat ini. Pemerintah dan otoritas kesehatan bekerja keras untuk mengidentifikasi penyebab dan mencari solusi untuk mengatasi krisis ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Dengan upaya bersama, diharapkan situasi ini dapat segera teratasi dan kesehatan masyarakat dapat kembali pulih.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories