clock December 24,2023
Peningkatan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Bekasi: Tantangan dan Upaya Penanganan

Peningkatan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Bekasi: Tantangan dan Upaya Penanganan

Dalam beberapa pekan terakhir, Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan signifikan dalam kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Berdasarkan data terkini, sebanyak 86 hewan ternak telah terinfeksi PMK sejak 21 Januari 2025. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak dan pemerintah setempat.


Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwiyan Wahyudiharto, menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 26 hewan telah dinyatakan sembuh, tiga mati, dan 10 lainnya terpaksa dipotong. "Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (27/1/2025).


Dwiyan menjelaskan bahwa tingginya mobilitas hewan ternak, terutama menjelang perayaan keagamaan, menjadi salah satu faktor utama penyebaran virus PMK. Selain itu, kurangnya disiplin peternak dalam menerapkan biosecurity, seperti desinfeksi kandang dan pembatasan akses hewan baru, serta kondisi cuaca lembap akibat musim hujan turut memperburuk situasi.


Gejala yang paling sering ditemukan pada hewan yang terinfeksi PMK adalah lepuhan di mulut, pincang, dan penurunan nafsu makan. "Kondisi ini tidak hanya mengancam kesehatan hewan tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak," tambah Dwiyan.


Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mengintensifkan program vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak. Selain itu, pengawasan ketat dilakukan melalui monitoring dan surveilans di pasar hewan serta lokasi peternakan. Edukasi kepada peternak juga terus digencarkan terkait penyebab, gejala, penanganan, dan pentingnya menjaga kebersihan kandang serta peralatan peternakan.


Namun, upaya pengendalian PMK menghadapi sejumlah kendala, seperti rendahnya kesadaran peternak dalam menerapkan biosekuriti dan sulitnya pengawasan lalu lintas hewan ternak. "Hewan yang tampak sehat bisa saja menjadi pembawa virus dan menyebarkan penyakit secara luas," ucap Dwiyan.


Keterbatasan tenaga medis, peralatan pendukung, serta kuota vaksin juga menjadi tantangan dalam menangani kasus ini. Dinas Pertanian mengimbau para peternak untuk segera melapor apabila ternaknya menunjukkan gejala penyakit agar penanganan cepat dapat dilakukan.


Dwiyan menekankan pentingnya kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan masyarakat untuk mengatasi lonjakan kasus ini. "Mari bersama-sama menjaga kesehatan hewan ternak demi keberlanjutan sektor peternakan di Kabupaten Bekasi," tutupnya.


Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerjasama yang baik, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan dan dampak negatifnya terhadap ekonomi peternak dapat diminimalisir. Pemerintah dan peternak harus terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan biosecurity demi kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak di wilayah ini.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories