Venezuela secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Paraguay pada hari Senin, setelah Paraguay mengusir diplomat Venezuela dari negara tersebut. Langkah ini diambil sehari setelah Presiden Paraguay, Santiago Pena, menyatakan dukungannya terhadap oposisi Venezuela.
Pada hari Minggu, Pena berbicara dengan para pemimpin oposisi Venezuela dan menyebut Edmundo Gonzalez, yang saat ini berada di pengasingan, sebagai pemenang pemilihan presiden Venezuela tahun lalu. Oposisi telah mempublikasikan hasil perhitungan suara yang menunjukkan kemenangan Gonzalez, namun Presiden Nicolas Maduro dinyatakan sebagai pemenang oleh otoritas pemilihan dan pengadilan tertinggi negara tersebut tanpa menyajikan bukti yang sama.
Maduro dijadwalkan akan dilantik untuk masa jabatan ketiganya pada hari Jumat. Sementara itu, Pena menyatakan di platform X bahwa ia "menyatakan komitmen kami untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional, tidak hanya untuk mengakui kemenangan (Gonzalez), tetapi juga untuk berkontribusi pada pemulihan demokrasi yang cepat di Venezuela."
Sebagai tanggapan, pemerintah Venezuela mengeluarkan pernyataan yang "menolak" komentar Pena dan menyatakan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Paraguay. Kepresidenan Paraguay menegaskan kembali setelah pemutusan hubungan tersebut, dengan menyatakan kembali pengakuannya terhadap Gonzalez sebagai pemenang pemilihan Venezuela dan memerintahkan para diplomat Venezuela di negara tersebut untuk meninggalkan Paraguay dalam waktu 48 jam.
Pemutusan hubungan diplomatik ini menambah ketegangan politik antara kedua negara. Langkah ini mencerminkan perpecahan yang mendalam dalam pandangan politik dan diplomatik terkait situasi di Venezuela. Dukungan Pena terhadap oposisi Venezuela menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap upaya internasional untuk menekan pemerintahan Maduro agar mengakui hasil pemilihan yang dianggap sah oleh oposisi.
Keputusan Venezuela untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Paraguay dapat mempengaruhi hubungan internasional di kawasan tersebut. Langkah ini juga dapat memicu reaksi dari negara-negara lain yang memiliki kepentingan dalam stabilitas politik di Amerika Latin. Ketegangan ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan tersebut dalam menavigasi hubungan diplomatik di tengah krisis politik yang sedang berlangsung di Venezuela.
Pemutusan hubungan diplomatik antara Venezuela dan Paraguay menandai babak baru dalam ketegangan politik di kawasan Amerika Latin. Dengan dukungan yang terus berlanjut dari komunitas internasional terhadap oposisi Venezuela, situasi ini dapat berkembang menjadi isu yang lebih luas yang mempengaruhi dinamika politik dan diplomatik di kawasan tersebut. Ke depan, penting bagi kedua negara untuk mencari solusi diplomatik yang dapat mengurangi ketegangan dan mempromosikan stabilitas di kawasan tersebut.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?