clock December 24,2023
Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan: 38 Korban Jiwa

Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan: 38 Korban Jiwa

AKTAU - Pada Hari Natal, 25 Desember 2024, sebuah insiden tragis menimpa pesawat J2-8243 milik Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat bandara Aktau, Kazakhstan. Kecelakaan ini merenggut nyawa 38 dari 67 penumpang. Sebuah video yang direkam oleh salah satu penumpang mengabadikan momen-momen terakhir sebelum pesawat jatuh, di mana terdengar suara takbir "Allahu Akbar" diucapkan berulang kali.


Pesawat Embraer 190 tersebut berangkat dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Chechnya, Rusia selatan. Namun, pesawat mengalami masalah dan jatuh di wilayah yang berjarak sekitar 3 km dari bandara Aktau. Dalam video yang beredar, terlihat masker oksigen kuning menggantung di atas kursi, sementara suasana kabin dipenuhi tangisan dan jeritan penumpang yang ketakutan. Peringatan untuk mengenakan sabuk pengaman juga terdengar di tengah kepanikan.


Menurut pejabat Kazakhstan, penumpang pesawat tersebut terdiri dari 42 warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan. Subkhonkul Rakhimov, salah satu penyintas, menceritakan pengalaman mengerikannya kepada Reuters. Dia mengingat suara ledakan yang terjadi saat pesawat berusaha mendarat di Grozny dalam kondisi kabut tebal. "Pesawat itu tiba-tiba naik dengan cepat dan mulai menambah ketinggiannya saat hendak mendarat di Grozny. Saat itu kabut tebal, dan kru mencoba mendaratkan pesawat di Grozny tiga kali, tetapi semuanya gagal. Sebuah ledakan terjadi selama upaya pendaratan ketiga," ungkapnya.


Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, menyatakan bahwa temuan awal menunjukkan pilot memilih pendaratan darurat setelah menabrak burung. Dalam konferensi pers, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengimbau agar tidak berspekulasi terlalu dini, menekankan bahwa kondisi cuaca buruk memaksa pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan. "Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju bandara Aktau, di mana pesawat itu jatuh saat mendarat," jelasnya.


Kantor berita negara Azerbaijan, Azertac, melaporkan bahwa delegasi yang terdiri dari menteri situasi darurat, wakil jaksa agung, dan wakil presiden Azerbaijan Airlines telah dikirim ke Aktau untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian. Presiden Aliyev, yang sedang dalam perjalanan ke Rusia, segera kembali ke Azerbaijan setelah mendengar berita kecelakaan tersebut. Dia dijadwalkan menghadiri pertemuan informal Commonwealth of Independent States (CIS) di St Petersburg.


Dalam pernyataan di media sosial, Presiden Aliyev menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendoakan pemulihan bagi yang terluka. Dia juga menetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari berkabung di Azerbaijan. Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyampaikan belasungkawa melalui panggilan telepon dengan Aliyev, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.


Sementara itu, beberapa media independen Rusia melaporkan kemungkinan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia. Insiden ini terjadi bersamaan dengan serangan rudal dan drone besar-besaran yang diluncurkan Rusia ke Ukraina. Namun, laporan ini belum dapat dipastikan kebenarannya dan masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut.


Tragedi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan ini menambah daftar panjang kecelakaan penerbangan yang menelan korban jiwa. Dengan investigasi yang sedang berlangsung, diharapkan penyebab pasti kecelakaan ini dapat segera terungkap, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat internasional turut berduka cita atas kehilangan yang dialami oleh keluarga korban.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories