Tiga Politikus Dinilai Berpeluang Jadi Sekjen PDI-P

Sejumlah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dinilai berpeluang menduduki kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai. Beberapa nama yang mencuat dalam bursa kandidat tersebut antara lain Andi Widjajanto, Pramono Anung, dan Bambang Wuryanto.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menyebut salah satu sosok yang dinilai memiliki peluang besar adalah mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto. Lili menilai Andi sebagai figur yang loyal terhadap Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, serta memiliki rekam jejak yang solid di bidang pemerintahan dan politik.

Andi Widjajanto dikenal luas sebagai akademisi dan birokrat berpengalaman. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, ia memiliki kemampuan dalam mengelola birokrasi dan memahami strategi kebijakan publik. Loyalitasnya terhadap Megawati dinilai menjadi modal politik yang kuat di tengah dinamika internal partai.

Sementara itu, Pramono Anung yang saat ini menjabat Sekretaris Kabinet juga masuk dalam radar kandidat. Dikenal memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik, Pramono dinilai dapat menjaga hubungan harmonis di internal partai dan menjalin relasi dengan berbagai pihak.

Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P, juga dinilai memiliki kapasitas untuk mengisi posisi strategis tersebut. Pengalamannya memimpin mesin politik partai di tingkat nasional dianggap sebagai nilai tambah.

Lili Romli menekankan bahwa pemilihan Sekjen PDI-P bukan hanya soal kapasitas personal, tetapi juga strategi jangka panjang partai. Figur yang terpilih harus mampu menjaga stabilitas internal, membangun komunikasi politik yang efektif, dan beradaptasi dengan perubahan lanskap politik nasional.

Dengan adanya tiga nama kuat di bursa, keputusan akhir akan berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan pimpinan partai. Siapa pun yang dipilih diharapkan dapat membawa semangat baru, menjaga soliditas partai, dan memperkuat posisi PDI-P di kancah politik Indonesia.