clock December 24,2023
Tahun 2024: Tahun Penuh Gejolak di Panggung Internasional

Tahun 2024: Tahun Penuh Gejolak di Panggung Internasional

Tahun 2024 menjadi saksi dari berbagai peristiwa besar di panggung internasional. Dari pemilu yang mengubah tatanan politik banyak negara hingga konflik yang semakin memanas, tahun ini bisa dikatakan membawa perubahan signifikan.


Dunia menyaksikan pergeseran kekuatan politik di banyak negara, dengan lebih dari 60 negara menggelar pemilu dan setengah populasi dunia menggunakan hak pilih mereka. Bagi beberapa negara, pemilu membawa perubahan total dalam pemerintahan, sementara yang lain memilih untuk melanjutkan rezim yang ada dengan beberapa penyesuaian.


Pemilu Presiden Amerika Serikat yang dinanti-nantikan berlangsung pada bulan November, dengan Partai Republik mengusung mantan presiden Donald Trump sebagai kandidat mereka. Trump, yang berusia 78 tahun, menjadi presiden terpilih pertama yang pernah dihukum atas tuduhan kejahatan.


Di sisi lain, Partai Demokrat baru menemukan pijakan mereka dalam kampanye belakangan. Debat presiden pertama menjadi bencana besar ketika Joe Biden, yang berusia 82 tahun, terlihat kesulitan berbicara, memicu keraguan tentang kemampuannya memimpin.


Setelah banyak pertimbangan, Biden memutuskan mundur dan Demokrat menunjuk Kamala Harris, wakil presiden saat itu, sebagai kandidat. Tidak mengherankan, Trump memenangkan pemilu dengan margin besar. Namun, bukan pemilu yang menarik perhatian semua orang.


Saat berbicara di rapat umum di Pennsylvania, seorang pria bersenjata mencoba membunuh Trump. Meskipun berhasil ditangani oleh keamanan, peluru sempat mengenai Trump di belakang telinga. Insiden ini memicu perdebatan sengit tentang apakah ini tindakan yang disengaja oleh Trump atau tidak. Namun, insiden ini justru memberikan sorotan yang diinginkan Trump dan mungkin membantu mengantarkannya kembali ke Gedung Putih.


Dampak perang Israel-Hamas meluas ke Asia Barat tahun ini, dengan Iran dan Hezbollah yang berbasis di Lebanon ikut terlibat. Setelah lebih dari 365 hari berperang dan kehilangan lebih dari 45.000 orang, Gaza menghadapi musuh baru: kelaparan. Dengan akses makanan yang terblokir, PBB memperingatkan krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.


Namun, Israel menolak klaim ini dan justru meningkatkan serangan di wilayah Palestina dengan tujuan mengeliminasi Hamas. Israel berhasil membunuh Yahya Sinwar, militan Palestina dan dalang serangan Hamas pada 7 Oktober.


Pemilu umum pada 7 Januari 2024 di Bangladesh membuat Liga Awami memenangkan 224 kursi, menjadikan Sheikh Hasina kembali sebagai Perdana Menteri. Namun, kemenangan ini tidak bertahan lama, karena Hasina diusir dari negara dan melarikan diri ke India.


Di Inggris, setelah dua tahun politik yang bergejolak dalam Partai Konservatif, pemilih memilih keluar Rishi Sunak dan menyambut pemerintahan baru dari Partai Buruh yang dipimpin oleh Keir Starmer.


Serangan Rusia terhadap Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 telah melampaui 1.000 hari tahun ini. Meskipun kedua negara mengalami banyak korban, pembicaraan yang seharusnya berfokus pada perdamaian malah beralih ke penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang lintas batas.


Bencana alam juga melanda berbagai negara. Banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan deras menghancurkan Nepal, menewaskan sekitar 200 orang. Di Spanyol timur, banjir bandang menewaskan 140 orang. Sementara itu, Topan Chido menghantam wilayah Mayotte di Samudra Hindia Prancis, menewaskan 172 orang.



Tahun 2024 adalah tahun yang penuh dengan perubahan dan tantangan di panggung internasional. Dari pergeseran politik hingga konflik yang memanas, dunia menyaksikan berbagai peristiwa yang membentuk masa depan banyak negara. Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi, harapan akan perdamaian dan stabilitas tetap menjadi impian yang harus diperjuangkan.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories