Realisasi Dapur MBG Baru Capai 2.259 Unit, Masih Jauh dari Target 7.000 SPPG

Hingga pertengahan Juli 2025, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah terbentuk baru mencapai 2.259 unit. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), yakni 7.000 SPPG hingga Agustus 2025. Artinya, realisasi pembentukan dapur MBG tersebut belum mencapai separuh dari total sasaran.

Lambatnya realisasi pembentukan SPPG ini dipengaruhi oleh berbagai kendala, mulai dari keterbatasan infrastruktur, masalah logistik di daerah terpencil, hingga proses perizinan yang memakan waktu. Keterlambatan ini menjadi perhatian, mengingat MBG merupakan salah satu program andalan pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat, khususnya pelajar.

Belum maksimalnya operasional dapur MBG berdampak langsung pada distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah dan komunitas sasaran. Beberapa daerah melaporkan kesulitan dalam menjaga keberlanjutan layanan akibat belum tersedianya fasilitas SPPG secara memadai.

Untuk mengejar target dalam waktu yang tersisa, pemerintah bersama BGN dan instansi terkait tengah melakukan langkah percepatan. Upaya tersebut meliputi penyederhanaan proses administratif, alokasi anggaran tambahan, serta peningkatan koordinasi antara pusat dan daerah. Peningkatan kualitas pelaksanaan juga menjadi fokus utama agar program MBG tidak hanya tepat sasaran tetapi juga tepat mutu.

Meski capaian saat ini masih rendah, pemerintah tetap optimis dapat mengejar ketertinggalan dalam beberapa minggu ke depan. BGN berharap seluruh pihak dapat bersinergi dalam mewujudkan target 7.000 SPPG hingga akhir Agustus, demi memastikan pemenuhan gizi yang merata dan berkelanjutan di seluruh penjuru Indonesia.