clock December 24,2023
Prediksi Depresiasi Rupiah Menjelang Akhir Tahun 2024

Prediksi Depresiasi Rupiah Menjelang Akhir Tahun 2024

Jakarta: Menjelang akhir tahun 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan terus mengalami pelemahan, mencapai level Rp16.300 per USD. Pada pertengahan Desember, rupiah sempat terpuruk hingga Rp16.312 per USD. Namun, menjelang Natal, rupiah sedikit menguat, dibuka pada level Rp16.180 per USD.


Arianto Muditomo, seorang pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran, mengungkapkan bahwa keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25-4,50 persen, turut mempengaruhi proyeksi pelemahan rupiah yang semakin dalam. "Pergerakan rupiah masih cenderung melemah hingga akhir tahun. Rentang pergerakan Rp16.000-Rp16.300 bisa dicermati," ujar Arianto, seperti dilansir Media Indonesia pada Kamis, 26 Desember 2024.


Fikri C. Permana, seorang ekonom senior dari KB Valbury Sekuritas, juga memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah masih akan mengalami tekanan hingga akhir tahun 2024. Beberapa faktor yang menyebabkan tekanan ini antara lain adalah fenomena global capital flight to safety, di mana investor memindahkan investasi mereka dari negara atau pasar yang dianggap berisiko ke negara yang lebih stabil dan aman.


Selain itu, kekhawatiran mengenai plafon utang AS (debt ceiling) dan data tenaga kerja AS yang menguat juga menjadi faktor yang mempengaruhi depresiasi rupiah. "Saya melihat rupiah masih terdepresiasi di rentang Rp16.100-Rp16.350 per USD," sebut Fikri.


Depresiasi rupiah yang berkelanjutan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kenaikan harga impor, terutama bahan baku dan barang modal, dapat meningkatkan biaya produksi dan mempengaruhi daya saing produk lokal. Selain itu, tekanan terhadap rupiah juga dapat mempengaruhi inflasi domestik dan daya beli masyarakat.


Bank Indonesia (BI) dan pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tekanan terhadap rupiah. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat cadangan devisa dan menjaga stabilitas pasar keuangan domestik. Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang tepat juga diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


Depresiasi rupiah yang diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun 2024 menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia. Berbagai faktor eksternal, termasuk kebijakan The Fed dan isu plafon utang AS, turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengatasi tekanan terhadap rupiah. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan perekonomian Indonesia dapat tetap tumbuh dan stabil di tengah tantangan global yang ada.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories