clock December 24,2023
Perubahan Dinamika Pasar Minyak Nabati India: Minyak Sawit Kehilangan Dominasi

Perubahan Dinamika Pasar Minyak Nabati India: Minyak Sawit Kehilangan Dominasi

VOXINDONESIA.COM, Pasar minyak nabati di India sedang mengalami transformasi yang signifikan. Untuk pertama kalinya, pangsa impor minyak sawit tahunan diperkirakan akan merosot di bawah minyak nabati lunak seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Hal ini disebabkan oleh lonjakan harga minyak sawit yang mendorong pengolah minyak di India untuk beralih ke alternatif yang lebih ekonomis.



Presiden Solvent Extractors’ Association (SEA) of India, Sanjeev Asthana, mengungkapkan bahwa gangguan pasokan minyak sawit telah menyebabkan kenaikan harga, sehingga minyak sawit kehilangan daya saingnya dibandingkan minyak nabati lainnya. "Minyak sawit menjadi semakin mahal karena masalah pasokan, sehingga pembeli mulai beralih ke minyak kedelai dan minyak bunga matahari," ujarnya dilansir InfoSAWIT dari Reuters, Selasa (25/2/2025).



Menurut Asthana, impor minyak sawit India dalam tahun pemasaran 2024/2025 yang berakhir pada Oktober 2025 dapat merosot hingga 7,5 juta metrik ton, angka terendah dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, minyak nabati lunak diprediksi akan mengambil alih dominasi minyak sawit dalam total impor minyak nabati India.



SEA mencatat bahwa dalam tahun pemasaran sebelumnya, minyak sawit menyumbang 56% dari total impor minyak nabati India. Namun, dalam tiga bulan pertama tahun ini, pangsanya menyusut menjadi 43%. Tren ini dipicu oleh kenaikan harga minyak sawit yang terus berlanjut, didorong oleh cuaca ekstrem di Indonesia dan Malaysia serta kebijakan biodiesel di Jakarta yang meningkatkan konsumsi domestik minyak sawit.


"Harga minyak sawit saat ini terlalu tinggi dan tidak berkelanjutan. Namun, dalam dua bulan ke depan, jika minyak sawit kembali diperdagangkan dengan harga lebih kompetitif, impor India akan meningkat lagi," kata Asthana. Saat ini, India mengandalkan impor minyak sawit dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sementara minyak kedelai dan minyak bunga matahari didatangkan dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina.


Asthana memperkirakan bahwa impor minyak kedelai tahun ini dapat meningkat 1 juta hingga 1,5 juta ton dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,4 juta ton. Sementara itu, impor minyak bunga matahari diprediksi naik sedikit dari rekor tahun lalu yang mencapai 3,5 juta ton.


Meskipun terjadi pergeseran dalam komposisi impor, total impor minyak nabati India tahun ini diperkirakan tetap stabil di angka sekitar 16 juta ton, dengan tambahan pasokan dari produksi dalam negeri yang terus meningkat. Perubahan tren ini menandai babak baru dalam dinamika pasar minyak nabati India di tengah tantangan global.


Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawas Benih (BP3B) Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan sertifikasi bibit kelapa sawit di Desa Guci, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, pada pertengahan Februari 2025 lalu. Sertifikasi ini dilakukan untuk menjamin kualitas bibit, melindungi konsumen, serta meningkatkan produksi kelapa sawit.


Kepala UPT BP3B, David Hariyanto, menjelaskan bahwa sertifikasi bibit kelapa sawit bertujuan untuk mencegah abnormalitas, menghindari peredaran bibit palsu, serta memastikan standar mutu bibit tetap terjaga. Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan petani dan perusahaan perkebunan di Kalimantan Tengah dapat memperoleh bibit yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat perkebunan di wilayah tersebut.


Perubahan tren impor minyak nabati di India menandai babak baru dalam dinamika pasar minyak nabati di tengah tantangan global. Dengan penurunan dominasi minyak sawit dan peningkatan impor minyak nabati lunak, India menunjukkan adaptasi terhadap kondisi pasar yang dinamis. Sementara itu, upaya sertifikasi bibit kelapa sawit di Kalimantan Tengah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor perkebunan.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories