Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, mengungkapkan perannya sebagai utusan partai dalam merancang pertemuan antara Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Prabowo Subianto. Muzani mengakui hal ini saat dikonfirmasi mengenai perannya sebagai jembatan dalam pertemuan dua tokoh penting tersebut.
Muzani juga mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Megawati beberapa waktu lalu. "Ya, saya menjadi jembatan dan telah bertemu dengan Megawati. Ada pesan-pesan yang disampaikan," ujar Muzani ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Januari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Megawati menyampaikan sejumlah pesan kepada Prabowo. Salah satu pesan penting adalah ucapan terima kasih kepada Prabowo karena telah memulihkan nama baik ayahnya, Soekarno. "Seperti yang disampaikan dalam pidato Bu Mega, penghargaan terhadap Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, setelah pimpinan MPR mengklarifikasi beliau dari segala macam tuduhan dan sangkaan, seperti dalam TAP MPR nomor 33, yang menyebutkan dugaan keterlibatan beliau dalam gerakan G30-S PKI. Kini, tidak ada lagi sangkaan terhadap Bung Karno, yang notabene adalah ayah Ibu Mega," jelas Muzani.
Muzani menambahkan bahwa Prabowo segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno, termasuk gaji, pensiun, dan keuangan. "Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas tindakan tersebut, dan saya telah menyampaikan pesan itu kepada Bapak Prabowo," ungkap Muzani.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Ahmad Muzani ini menunjukkan upaya untuk mempererat hubungan antara dua tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia. Dengan memulihkan nama baik Soekarno, Prabowo menunjukkan penghargaan terhadap sejarah dan warisan bangsa. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara para pemimpin politik demi kemajuan Indonesia.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?