clock December 24,2023
Penangkapan Yoon Suk Yeol: Babak Baru dalam Sejarah Politik Korea Selatan

Penangkapan Yoon Suk Yeol: Babak Baru dalam Sejarah Politik Korea Selatan

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, resmi ditangkap pada Rabu (15/1/2024) setelah ratusan penyidik dari lembaga korupsi Korea Selatan, CIO, bersama dengan polisi, menggerebek kediamannya sejak dini hari. Penangkapan ini terkait dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang berkaitan dengan pengumuman darurat militer. Ini merupakan upaya kedua setelah sebelumnya gagal pada 3 Januari.


"Markas Besar Investigasi Gabungan melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol hari ini (15 Januari) pukul 10:33 pagi," demikian pernyataan resmi dari CIO.



Penahanan Yoon menambah daftar panjang presiden Korea Selatan yang mengakhiri masa jabatannya dengan tidak mulus. Sejarah mencatat bahwa sejumlah presiden negara ini sering kali menghadapi kondisi sulit, mulai dari penahanan setelah memimpin, kudeta, hingga bunuh diri.


Pada Desember 2016, Park Geun Hye, yang menjabat sebagai presiden sejak 2013, dimakzulkan oleh Parlemen. Keputusan ini dikonfirmasi oleh Mahkamah Konstitusi pada Maret 2017, yang berujung pada dakwaan dan pemenjaraannya. Park, putri dari mantan diktator Park Chung Hee, adalah presiden wanita pertama Korea Selatan. Meskipun menampilkan diri sebagai sosok yang tidak korup, ia dituduh menerima atau meminta puluhan juta dolar dari konglomerat, termasuk Samsung. Tuduhan lain termasuk berbagi dokumen rahasia dan menempatkan artis yang kritis terhadap kebijakannya dalam 'daftar hitam'. Park dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada 2021, namun diampuni oleh penggantinya, Moon Jae In, pada akhir tahun itu.



Yoon, yang saat itu adalah seorang jaksa di Seoul, memainkan peran penting dalam pemecatan dan penahanan Park. Sebelum menjabat sebagai presiden, Yoon dikenal sebagai sosok yang tegas dalam penegakan hukum.


Lee Myung Bak, yang berkuasa dari 2008 hingga 2013, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Oktober 2018 karena korupsi. Ia dinyatakan bersalah menerima suap dari Samsung sebagai imbalan atas bantuan kepada ketua konglomerat tersebut, Lee Kun Hee, yang telah dihukum karena penggelapan pajak. Mantan pemimpin ini diampuni oleh Presiden Yoon pada Desember 2022.


Roo Moo Hyun, yang memimpin dari 2003 hingga 2008, dikenal sebagai pendukung kuat perbaikan hubungan dengan Korea Utara. Namun, ia bunuh diri dengan melompat dari tebing pada Mei 2009 setelah menjadi target penyelidikan atas pembayaran oleh seorang produsen sepatu kaya kepada keluarganya.


Presiden Chun Doo Hwan, yang dikenal sebagai 'Penjagal Gwangju', memerintahkan pasukannya untuk menghentikan pemberontakan di kota Gwangju. Ia mengundurkan diri pada 1987 setelah menghadapi demonstrasi massa dan menyerahkan kekuasaan kepada Roh Tae Woo. Chun dan Roh, yang telah dekat sejak bertemu di akademi militer selama Perang Korea, dihukum pada 1996 atas pengkhianatan, korupsi, dan pelanggaran lainnya. Keduanya kemudian diberi amnesti pada 1998 setelah hanya menghabiskan dua tahun di penjara.



Penangkapan Yoon Suk Yeol menambah babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan yang penuh dengan intrik dan kontroversi. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin sebelumnya, penahanan ini menyoroti betapa kompleksnya dinamika politik di negara tersebut. Masyarakat dan dunia internasional kini menantikan bagaimana proses hukum dan politik akan berlangsung di Korea Selatan pasca penangkapan ini.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories