clock December 24,2023
PDI-P Angkat Suara Terkait Anies Baswedan Soroti Ketidakhadiran Presiden di Sidang PBB

PDI-P Angkat Suara Terkait Anies Baswedan Soroti Ketidakhadiran Presiden di Sidang PBB

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan kritik terhadap Presiden Republik Indonesia yang dinilai jarang hadir dalam forum-forum internasional penting, khususnya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Anies, kehadiran kepala negara dalam sidang PBB memiliki nilai strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

“Sidang PBB bukan hanya seremoni diplomatik. Ini adalah panggung global yang sangat penting untuk menyuarakan kepentingan nasional dan menjalin aliansi internasional,” ujar Anies dalam sebuah wawancara. Ia menilai, ketidakhadiran presiden berpotensi melemahkan diplomasi langsung dan representasi Indonesia dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan, dan perdamaian dunia.

Anies menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan anggota tetap G20, memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk tampil aktif di forum internasional. Ia menyebut kehadiran langsung presiden dapat mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang siap menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan global.

“Representasi langsung kepala negara menunjukkan komitmen dan memberikan pengaruh lebih kuat dalam proses pengambilan keputusan global,” tegas Anies.

Menanggapi kritik tersebut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Aria Bima, menyatakan bahwa ketidakhadiran presiden di Sidang Umum PBB tidak bisa dijadikan satu-satunya tolok ukur terhadap komitmen Indonesia dalam forum internasional.

Ia menekankan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia tetap aktif dan berorientasi global, meskipun tidak selalu ditunjukkan lewat kehadiran presiden dalam setiap sidang PBB. Aria menambahkan, efektivitas diplomasi juga bisa dijalankan melalui utusan khusus, menteri luar negeri, maupun delegasi resmi lainnya.

Indonesia dikenal sebagai negara yang aktif dalam isu-isu regional dan global, termasuk dalam kerangka ASEAN, OKI, dan forum ekonomi besar seperti G20 dan APEC. Namun, kritik Anies memunculkan kembali diskusi tentang pentingnya keterlibatan langsung presiden dalam menyampaikan pandangan Indonesia di hadapan dunia internasional.

Menurut pengamat hubungan internasional, partisipasi pemimpin negara secara langsung dalam forum global seperti PBB dapat memperkuat citra dan posisi tawar Indonesia, terutama dalam isu-isu strategis seperti perdamaian dunia, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia.

Kritik Anies Baswedan membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai strategi diplomasi Indonesia. Sementara pihak PDI-P menyatakan bahwa diplomasi dapat berjalan melalui berbagai jalur dan forum, banyak kalangan tetap melihat kehadiran langsung presiden di forum internasional sebagai simbol penting dari komitmen dan kepemimpinan global.

Di tengah tantangan geopolitik yang semakin kompleks, publik berharap agar diplomasi Indonesia terus diperkuat dengan kehadiran aktif dan strategi yang adaptif dalam berbagai forum global, termasuk Sidang Umum PBB.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?