clock December 24,2023
Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas: Ketegangan Memuncak di Tengah Kebuntuan

Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas: Ketegangan Memuncak di Tengah Kebuntuan

Perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali menemui jalan buntu. Hal ini disebabkan oleh sikap tegas Israel yang menolak menarik pasukannya dari Gaza setelah gencatan senjata diberlakukan. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu malam (25/12/2024), menegaskan bahwa Israel akan tetap mempertahankan kendali atas Jalur Gaza sambil membangun zona keamanan dan zona penyangga di sepanjang perbatasan.


Pernyataan Katz ini muncul di tengah negosiasi sensitif mengenai pertukaran tahanan dan gencatan senjata. Sikap Katz bertentangan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berupaya mengamankan izin sandera Israel di Gaza. Katz, yang mengunjungi Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir bersama pejabat senior militer Zionis, menegaskan keinginan Israel untuk memegang kendali penuh di sepanjang garis perbatasan tersebut.


Hamas dengan tegas menolak kehadiran pasukan Israel di perbatasan Rafah, yang merupakan pintu masuk utama bantuan kemanusiaan dari luar menuju Gaza. Jika Israel tetap memegang kendali perbatasan, hampir dapat dipastikan bahwa aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza akan terhambat, menciptakan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan sebelum gencatan senjata.


Israel berdalih bahwa kendali keamanan atas Gaza diperlukan untuk mencegah ancaman di masa mendatang, termasuk terowongan dan infrastruktur militer yang digunakan oleh pejuang Gaza. Katz juga bersumpah untuk mengalahkan Hamas dan tidak akan membiarkan kelompok ini memerintah Gaza, baik secara politik maupun militer. Namun, keinginan Katz ini berkali-kali ditentang oleh Hamas, faksi-faksi Palestina lainnya, bahkan pengamat Barat. Mengesampingkan Hamas dari politik Palestina dianggap tidak mungkin karena faksi ini memiliki pengaruh yang sangat besar.


Hamas menuduh Israel sengaja memberikan syarat-syarat baru terkait gencatan senjata, pertukaran sandera, serta pemulangan warga Palestina yang mengungsi. Syarat baru ini dianggap merusak kesepakatan gencatan senjata yang hampir mencapai ujungnya. Kelompok yang menguasai Gaza ini menegaskan bahwa perundingan di Doha, Qatar, berjalan dengan serius.


Perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan terhenti beberapa kali. Penyebabnya adalah sikap keras Netanyahu yang ingin mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi. Sementara itu, Hamas menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pemulangan tahanan Palestina. Saat ini, Israel menahan lebih dari 10.300 warga Palestina di berbagai penjara, sementara sekitar 100 sandera Israel masih berada di Gaza.


Ketegangan antara Israel dan Hamas terus memuncak di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata. Dengan kedua belah pihak yang saling bersikeras pada posisi masing-masing, jalan menuju perdamaian tampak semakin sulit dicapai. Upaya diplomasi dan mediasi internasional sangat diperlukan untuk mengatasi kebuntuan ini dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories