clock December 24,2023
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Didemo: Tindakan Semena-mena Satryo Soemantri Brodjonegoro

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Didemo: Tindakan Semena-mena Satryo Soemantri Brodjonegoro

Ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi unjuk rasa pada Senin, 20 Januari 2025, di Jakarta Pusat. Aksi ini ditujukan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dituduh bertindak semena-mena terhadap bawahannya.


Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek, menjadi salah satu korban dari tindakan semena-mena tersebut. Dalam keterangannya, Neni mengungkapkan bahwa dirinya dipecat oleh Satryo melalui pesan singkat WhatsApp (WA) tanpa adanya surat pemberitahuan resmi. Ia juga mengaku sering mendapatkan perlakuan kasar dari Satryo saat menjalankan tugasnya.


"Ketika saya menjalankan tugas, perlakuannya sudah begitu. 'Ini kesalahan pertama ya,' katanya waktu pertama kali. 'Nanti kalau dua lagi saya pecat kamu,' dari pertama sudah begitu," ungkap Neni saat ditemui di Gedung Kemendikti Saintek.


Salah satu insiden yang memicu ketegangan antara Neni dan Satryo adalah pemasangan jaringan WiFi di rumah dinas. Satryo menginginkan agar pemasangan tersebut dilakukan dengan cepat. Atas izin atasannya, Angga, Neni memerintahkan vendor untuk segera menyelesaikan instalasi. Namun, ketika pekerjaan berlangsung hingga malam, Satryo marah dan menghubungi ketua tim Neni, yang saat itu sedang sakit dan tidak dapat mengangkat telepon.


"Pak Menteri maunya segera, kita meminta mereka (vendor) untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah, dia langsung telepon ketua tim saya, kebetulan Mas Angga waktu itu lagi sakit," jelas Neni.


Neni mengaku dipecat melalui WA tanpa ada surat pemberitahuan resmi, dan menilai bahwa pemecatan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, Togar M Simatupang, bahkan memerintahkannya untuk tetap masuk kerja, mengingat saat ini merupakan masa transisi pembentukan nomenklatur Kemendikti Saintek.


Meskipun telah dipecat, Neni mengaku dipanggil untuk menghadap Satryo. Pemanggilan tersebut didasari karena dirinya masih terlihat bekerja di Kemendikti Saintek. "Tapi kok saya malah tiba-tiba hari Jumat itu, karena mungkin masih melihat saya ada berkeliaran. Bapak Menteri langsung undang saya ke lantai 8," tutur Neni.


Menanggapi aksi unjuk rasa damai yang dilakukan oleh para pegawai, Kemendikti Saintek menegaskan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyikapi berbagai isu dan dinamika dalam proses transisi kementerian. Ia menegaskan bahwa Kemendikti Saintek akan mencari solusi terbaik atas masalah yang ada.


"Pimpinan Kemdikti Saintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini," ujar Khairul dalam keterangan tertulis.


Khairul juga menambahkan bahwa rotasi, promosi, dan mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada masa transisi kementerian merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty. "Ke depan, Kemdikti Saintek akan melakukan tindak lanjut atas berbagai aspirasi dari pegawai," tuturnya.


Aksi unjuk rasa dan pengakuan dari Neni Herlina menyoroti perlunya penanganan yang adil dan transparan dalam menyelesaikan masalah internal di Kemendikti Saintek. Diharapkan, dengan adanya tindak lanjut dari pihak kementerian, solusi yang adil dapat ditemukan demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan harmonis.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories