Kritik Elon Musk terhadap Penanganan Pemerintah : "Salah Penilaian dan Kurang Informasi"

Sekretaris Kesehatan, Wes Streeting, menyatakan bahwa serangan Elon Musk terhadap penanganan pemerintah terkait geng pemerkosa adalah "salah penilaian dan kurang informasi". Musk, seorang miliarder teknologi, telah memposting serangkaian pesan di situs media sosialnya, X, menuduh Sir Keir Starmer gagal menuntut geng yang secara sistematis memperdaya dan memperkosa gadis-gadis muda, serta menyerukan agar menteri perlindungan, Jess Phillips, dipenjara.

Menanggapi komentar tersebut, Streeting menegaskan bahwa "pemerintah ini sangat serius menangani masalah eksploitasi seksual anak". Ia mengundang Musk untuk "turun tangan dan bekerja sama dengan kami" melawan geng pemerkosa. Partai Konservatif juga mengkritik Musk karena "membagikan hal-hal yang tidak akurat secara faktual".

Saat mengunjungi panti jompo di Carlisle pada hari Jumat, Streeting mengatakan bahwa Partai Buruh sedang "melaksanakan tugas" untuk menerapkan rekomendasi dari penyelidikan independen terhadap pelecehan seksual anak yang dipimpin oleh Profesor Alexis Jay "secara penuh". Ia mengatakan kepada wartawan, "Beberapa kritik yang dilontarkan Elon Musk menurut saya salah penilaian dan kurang informasi. Namun, kami bersedia bekerja sama dengan Elon Musk yang saya pikir memiliki peran besar dengan platform media sosialnya untuk membantu kami dan negara lain menangani masalah serius ini. Jika dia ingin bekerja sama dengan kami dan turun tangan, kami akan menyambutnya."

Musk, yang merupakan penasihat utama Presiden terpilih AS Donald Trump, menuduh Sir Keir gagal menuntut geng pemerkosa dengan benar saat menjabat sebagai direktur penuntutan publik (DPP), dan berulang kali me-retweet Reform UK dan anggota parlemen Konservatif yang menyerukan penyelidikan nasional. Ia juga menyarankan bahwa menteri perlindungan Jess Phillips "layak dipenjara" setelah ia menolak permintaan Kementerian Dalam Negeri untuk memerintahkan penyelidikan publik terhadap eksploitasi seksual anak di Oldham. Phillips mengatakan bahwa dewan harus memesan penyelidikan lokal sebagai gantinya, seperti yang terjadi di Rotherham dan Telford.

Keputusan tersebut dikritik oleh beberapa tokoh senior Konservatif, meskipun pemerintah Konservatif sebelumnya menolak permintaan serupa pada tahun 2022. Pemimpin Konservatif Kemi Badenoch telah menyerukan penyelidikan publik nasional penuh terhadap apa yang disebutnya sebagai "skandal geng pemerkosa" di Inggris. Namun, partai tersebut juga mengkritik Musk karena "membagikan hal-hal yang tidak akurat secara faktual" dan menjauhkan diri dari seruannya agar Phillips dipenjara.

Alicia Kearns, yang menjadi juru bicara Konservatif untuk perlindungan, mengatakan kepada BBC Radio 5 Live bahwa Musk "terjebak" dalam membagikan hal-hal di platform X-nya "tanpa menilai secara kritis". Ia menuduh Musk "mengalihkan perhatian dari para penyintas dan korban" geng pemerkosa, dan "mengagungkan orang-orang seperti [aktivis sayap kanan] Tommy Robinson - yang sejujurnya berbahaya".

Sementara itu, pemimpin Reform UK Nigel Farage memuji Musk sebagai "figur pahlawan sejati" dan "sangat membantu tujuan kami" pada hari Jumat. Kedua pria tersebut bertemu di retret Trump di Florida bulan lalu. Farage mengatakan kepada BBC bahwa Musk belum menyumbang kepada partainya, tetapi "dia sepenuhnya mendukung kami, dia ingin kami memenangkan pemilu berikutnya". Ia mengatakan bahwa Musk "telah mengatakan dia berniat memberikan kami sejumlah uang jika ada cara legal untuk melakukannya".

Data kepolisian dari tahun 2023 mengungkapkan bahwa pelecehan seksual anak berbasis kelompok menyumbang 3,7% dari semua pelanggaran seksual terhadap anak yang dilaporkan ke polisi. Menurut data tersebut, 26% dari pelecehan seksual anak berbasis kelompok terjadi dalam keluarga, dibandingkan dengan 17% yang melibatkan kelompok termasuk geng pemerkosa. Sekolah, klub, dan institusi keagamaan menyumbang 9%.

Telah ada banyak penyelidikan terhadap pemerkosaan sistematis terhadap gadis-gadis dan wanita muda oleh geng terorganisir, termasuk di Rotherham, Cornwall, Derbyshire, dan Bristol. Penyelidikan terhadap penanganan kasus pelecehan seksual anak bersejarah oleh Kepolisian Greater Manchester (GMP) di Manchester, Oldham, dan Rochdale juga telah dilakukan.

Wali Kota Greater Manchester, Andy Burnham, mengatakan bahwa menangani geng pemerkosa "bukan sesuatu yang harus dipolitisasi". "Kami telah melakukan ini ketika orang lain melihat ke arah yang berbeda," tambah Burnham. "Ini adalah sesuatu yang harus dihadapi sepenuhnya dan tanpa gentar menurut pandangan saya."

Sebelumnya pada hari Jumat, Menteri Kesehatan Andrew Gwynne menyarankan Musk "sebaiknya fokus" pada politik AS, di mana ia akan bertindak sebagai penasihat tidak terpilih untuk pemerintahan Trump dalam memotong pengeluaran federal. Berbicara kepada LBC Radio, Gwynne menambahkan bahwa grooming anak adalah "masalah yang sangat serius", menunjuk pada penyelidikan sebelumnya yang telah dilakukan terhadap skandal pelecehan seksual.

"Pada titik tertentu, kita tidak perlu lebih banyak penyelidikan, dan jika Elon Musk benar-benar memperhatikan apa yang terjadi di negara ini, dia mungkin akan menyadari bahwa sudah ada penyelidikan," katanya.

Penyelidikan Independen terhadap Pelecehan Seksual Anak (IICSA), yang menerbitkan laporan akhirnya pada tahun 2022, menggambarkan pelecehan seksual anak sebagai "epidemi yang meninggalkan puluhan ribu korban dalam jejak beracunnya". Penyelidikan ini merajut beberapa penyelidikan sebelumnya bersama dengan penyelidikan mereka sendiri.

Profesor Jay mengatakan pada bulan November bahwa dia merasa "frustrasi" karena tidak ada satu pun dari 20 rekomendasi laporannya untuk menangani pelecehan yang telah diterapkan lebih dari dua tahun kemudian. Dia mengatakan, "Ini adalah subjek yang sulit, tetapi penting ada pemahaman publik tentang hal ini. Namun, kita hanya bisa melakukan apa yang kita bisa untuk menekan pemerintah agar melihat pelaksanaan semua ini. Tidak perlu lebih banyak konsultasi, tidak perlu lebih banyak penelitian atau diskusi, hanya perlu dilakukan."