clock December 24,2023
Konflik Polisi dan TNI di Tarakan: Kapolri Perintahkan Koordinasi dengan TNI

Konflik Polisi dan TNI di Tarakan: Kapolri Perintahkan Koordinasi dengan TNI

VOXINDONESIA.COM, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah menginstruksikan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Abdul Karim, untuk menjalin koordinasi dengan Komandan Pusat Polisi Militer TNI terkait insiden perselisihan antara anggota kepolisian dan TNI Angkatan Darat di Markas Polres Tarakan. Langkah ini diambil guna memastikan penanganan yang tepat dan menjaga keharmonisan antara kedua lembaga.


Dalam pernyataannya di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Kamis (27/2), Jenderal Sigit menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap anggota yang terbukti bersalah. "Saya kira kemarin Pangdam sudah sampaikan bersama Kapolda yang mendalami, saya minta untuk Kadiv Propam juga berkoordinasi dengan Danpuspom TNI dan Danpuspomad," ujarnya.


Jenderal bintang empat ini menekankan bahwa soliditas antara TNI dan Polri harus tetap terjaga. "Dan saya kira progresnya sedang berjalan. Nanti yang paling utama kita sudah sama-sama sepakat yang melanggar kita tindak, tapi soliditas dan sinergitas TNI-Polri terus harus kita jaga dan kita tingkatkan, yang paling utama itu," tegas Sigit.


Terkait jumlah anggota yang telah ditindak, Kapolri menyerahkan sepenuhnya kepada Propam dan Puspon TNI. "Nanti dari Propam dan dari Puspon TNI aja," pungkasnya.


Sebelumnya, penyebab bentrokan antara anggota TNI AD dan polisi di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, akhirnya terungkap. Insiden ini sempat viral di media sosial dan pihak-pihak yang terlibat telah diamankan.


Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kritiyanto, menjelaskan bahwa insiden bermula dari dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI dari Yonif 614/RJP oleh lima personel Polres Tarakan pada Sabtu, 22 Februari 2024. Pengeroyokan ini dipicu oleh kesalahpahaman.


Setelah pengeroyokan, personel Polres Tarakan sempat berjanji akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp10 juta kepada korban. Namun, janji tersebut tidak kunjung direalisasikan, seperti yang disampaikan oleh Kristiyanto dalam keterangannya, Rabu (26/2).


Kejadian ini memicu aksi spontanitas dari 20 anggota TNI yang mendatangi Mapolres Tarakan untuk mencari lima anggota kepolisian yang terlibat dalam pengeroyokan. "Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan," terang Kritiyanto.


Insiden di Mapolres Tarakan menyoroti pentingnya koordinasi dan penegakan hukum yang tegas untuk menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan insiden serupa dapat dihindari di masa depan, dan soliditas antara kedua institusi tetap terjaga.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories