clock December 24,2023
Kebakaran Hebat di Los Angeles: Bencana Alam Terburuk dalam Sejarah AS

Kebakaran Hebat di Los Angeles: Bencana Alam Terburuk dalam Sejarah AS

LOS ANGELES - Sejak awal Januari 2025, kobaran api yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, telah mengubah kota ini menjadi neraka yang membara. Dimulai pada 7 Januari, kebakaran ini terus berkobar, memaksa ribuan penduduk mengungsi dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar.


Layanan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan bendera merah untuk kondisi kebakaran parah hingga Rabu mendatang. Angin berkelanjutan dengan kecepatan 50 mph (80 kph) dan hembusan angin di pegunungan mencapai 70 mph (113 kph) memperburuk situasi, membuat upaya pemadaman semakin sulit.


Jumlah korban tewas akibat kebakaran ini telah meningkat menjadi 24 orang, menurut laporan pihak berwenang pada hari Minggu. Pemeriksa Medis Daerah Los Angeles telah merilis daftar korban tewas tanpa rincian identitas. Delapan korban ditemukan di zona Kebakaran Palisades, sementara 16 lainnya di zona Kebakaran Eaton. Selain itu, 16 orang dilaporkan hilang, dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah.


Sekitar 150.000 orang di Los Angeles County masih berada di bawah perintah evakuasi. Mereka ditempatkan di lebih dari 700 penduduk yang berlindung di sembilan tempat penampungan yang disediakan.


Penjarahan menjadi masalah serius di tengah bencana ini. Pihak berwenang melaporkan peningkatan jumlah penangkapan terkait penjarahan. Michael Lorenz, kapten di Departemen Kepolisian Los Angeles, menyatakan bahwa tujuh orang telah ditangkap dalam dua hari terakhir. "Kami bahkan menangkap dua orang yang menyamar sebagai petugas pemadam kebakaran untuk masuk dan keluar rumah," ungkap Lorenz.


Pasukan Garda Nasional California telah dikerahkan sejak Jumat untuk membantu menjaga properti dan mencegah penjarahan lebih lanjut.


Perkiraan awal menunjukkan bahwa kebakaran hutan ini bisa menjadi yang termahal dalam sejarah AS. Menurut AccuWeather, kerusakan dan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai antara US$135 miliar dan US$150 miliar (Rp2.202 triliun-2.447 triliun). Gubernur California, Gavin Newsom, dalam wawancara dengan NBC, menyatakan bahwa kebakaran ini dapat menjadi bencana alam terburuk dalam sejarah AS, baik dari segi biaya maupun skala.


Ratusan narapidana dari sistem penjara California turut membantu upaya pemadaman kebakaran. Hampir 950 petugas pemadam kebakaran yang dipenjara dikerahkan untuk memotong jalur api dan membuang bahan bakar guna memperlambat penyebaran api. Meskipun praktik ini telah lama dilakukan, namun tetap menuai kontroversi karena narapidana dibayar sangat sedikit untuk pekerjaan yang berbahaya ini.


Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menghadapi kritik tajam terkait kepemimpinannya selama kebakaran ini. Diketahui bahwa reservoir di wilayah tersebut tidak berfungsi, menghambat upaya pemadaman. Gubernur Gavin Newsom telah memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab tidak berfungsinya reservoir berkapasitas 117 juta galon (440 juta liter) tersebut.


Kepala Pemadam Kebakaran kota LA, Kristin Crowley, juga mengkritik kurangnya dukungan finansial untuk pemadaman kebakaran dan masalah pasokan air. "Ketika seorang petugas pemadam kebakaran mendatangi hidran, kami berharap akan ada air," tegas Crowley.


Kebakaran di Los Angeles masih menjadi ancaman serius bagi ribuan penduduk dan properti di wilayah tersebut. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan angin kencang yang diperkirakan akan kembali, upaya pengendalian kebakaran menjadi semakin menantang. Dukungan dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional, sangat diperlukan untuk mengatasi bencana ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories