Kebakaran dahsyat yang melanda Los Angeles, California, telah menimbulkan ancaman serius bagi sejumlah perusahaan manajemen aset yang beroperasi di wilayah tersebut. Beberapa perusahaan dilaporkan telah merelokasi ruang kantor mereka dan memberikan dukungan kepada anggota staf yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.
Menurut laporan Reuters pada Rabu (15/1/2025), Los Angeles merupakan pusat bagi beberapa pelaku industri besar seperti Capital Group, TCW Group, serta dana lindung nilai Oaktree Capital dan Ares Management. Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan ini mengelola aset lebih dari US$4 triliun atau sekitar Rp65 kuadriliun. Kebakaran besar ini telah mengubah lingkungan sekitar menjadi reruntuhan yang membara, menghancurkan pinggiran kota dan kawasan elit.
Anacapa Advisors, sebuah dana lindung nilai dengan aset senilai US$60,5 juta (Rp986 triliun), baru saja memindahkan kantor mereka ke Pacific Palisades beberapa minggu sebelum kebakaran terjadi. Gedung baru tersebut habis dilalap api. Dalam surat kepada klien, pendiri dan CIO Anacapa, Phil Pecsok, menyatakan bahwa semua karyawan dalam keadaan aman dan tim berhasil mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis mereka. "Mereka sekarang bekerja dari jarak jauh dengan akses penuh ke platform perdagangan dan sistem pemantauan risiko. Mereka memesan layar perdagangan tambahan dan berkomunikasi satu sama lain secara terus-menerus melalui Zoom," ungkapnya.
Oaktree Capital, perusahaan manajemen aset yang mengelola lebih dari US$200 miliar (Rp3.260 triliun) di pusat kota Los Angeles, tetap beroperasi seperti biasa meskipun ada 700 karyawan yang terkena dampak kebakaran. "Pusat data kami di Los Angeles dilengkapi dengan daya cadangan dan tersedia tanpa gangguan jika terjadi pemadaman listrik regional atau lokal yang disebabkan oleh kebakaran hutan," kata Todd Molz, kepala operasi perusahaan tersebut.
The Milken Institute, lembaga pemikir yang berkantor pusat di Santa Monica, dan Dimensional Fund Advisors (DFA), perusahaan investasi yang berbasis di Texas dengan aset hampir US$800 miliar (Rp13.000 triliun), sebagian besar telah beralih ke pengaturan kerja dari rumah. Milken Institute menutup kantornya dan mendorong staf untuk mengurus keluarga mereka dan bekerja dari rumah. Sementara itu, DFA mendesak siapa pun yang mampu untuk bekerja dari jarak jauh.
Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api yang telah berkobar sejak Selasa pekan lalu di berbagai titik di Los Angeles. Kebakaran terparah terjadi di wilayah Palisades dan Eaton, dengan 25 korban jiwa dilaporkan dan 12.300 bangunan terbakar. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Kebakaran ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan sistem pencegahan kebakaran yang efektif, terutama di kawasan padat penduduk dan pusat bisnis seperti Los Angeles. Dengan upaya cepat dari tim pemadam kebakaran dan koordinasi yang baik dengan pihak terkait, diharapkan kebakaran ini dapat segera teratasi dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?