Di tengah segala keterbatasan, Bripka Syamsuddin, seorang anggota Bagops Polres Manggarai, memperlihatkan dedikasi yang luar biasa dengan menggadaikan sertifikat rumahnya demi mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak yatim dan kurang mampu di Cuncalawar, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengalaman pribadi yang hampir membuatnya putus sekolah ketika ayahnya meninggal menjadi dorongan kuat bagi Syamsuddin untuk memastikan tidak ada anak lain yang mengalami nasib serupa.
Syamsuddin mengungkapkan bahwa kehilangan ayahnya saat masih duduk di bangku SMA kelas satu hampir membuatnya berhenti sekolah. "Alasan saya membantu anak-anak ini, karena ketika saya SMA kelas satu, bapak saya meninggal, saya sempat berpikir untuk putus sekolah. Maka saya tidak ingin anak-anak yatim di sekitar saya ini putus sekolah juga. Oleh karena itu, saya bangunlah sekolah ini," ujarnya, Senin (6/1/2025).
Perjuangan Syamsuddin dan istrinya, Rini Mulyasari, dalam mendirikan sekolah gratis ini tidaklah mudah. Mereka harus menggadaikan slip gaji hingga sertifikat rumah ke bank untuk membiayai operasional sekolah. Bahkan, sempat terlintas di benak mereka untuk menjual rumah agar proses belajar mengajar tetap berjalan.
Syamsuddin menjelaskan, "Untuk biaya operasional sekolah, saya sekolahkan (gadaikan) gaji saya, itu pun kurang. Setelah itu, saya sekolahkan lagi remunerasi dengan jaminan ijazah SMA, itu pun masih kurang lagi. Saya sekolahkan lagi sertifikat rumah di bank sampai saat ini." Dukungan penuh dari sang istri, Rini, menjadi kekuatan bagi Syamsuddin untuk terus berjuang di bidang pendidikan. Rini bahkan rela membantu ekonomi keluarga dengan berjualan kue.
Rini, istri Syamsuddin, menyatakan, "Untuk menambah kebutuhan, jadi ya saya bantu Bapak jualan kue." Usaha keras pasangan ini akhirnya membuahkan hasil. Sekolah gratis yang mereka bangun dengan penuh pengorbanan telah mendapatkan akreditasi B dan bahkan berhasil menjuarai kompetisi tingkat nasional.
Kisah Bripka Syamsuddin dan istrinya, Rini, adalah contoh nyata dari pengorbanan dan dedikasi untuk pendidikan. Dengan tekad yang kuat dan dukungan keluarga, mereka berhasil mewujudkan impian untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yatim dan kurang mampu di Manggarai. Semoga kisah ini dapat menginspirasi banyak orang untuk berbuat lebih demi masa depan generasi penerus bangsa.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?