Siasat Hasto dan Harun Masiku Lolos dari OTT KPK: Rendam HP hingga Kabur ke Luar Negeri

VOXINDONESIA.COM, Jakarta - Kasus yang melibatkan Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku menjadi sorotan publik setelah keduanya berhasil lolos dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam upaya menghindari jeratan hukum, berbagai strategi dilakukan, termasuk tindakan merendam telepon genggam dan melarikan diri ke luar negeri.

Hasto Kristiyanto, seorang tokoh politik terkemuka, dan Harun Masiku, yang dikenal sebagai politisi muda, terlibat dalam kasus suap yang menghebohkan. Keduanya diduga terlibat dalam upaya penyuapan terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memuluskan langkah Harun menjadi anggota legislatif melalui jalur pergantian antarwaktu.

Dalam upaya menghindari penangkapan, Hasto dan Harun diduga menggunakan berbagai cara. Salah satu strategi yang mencuat adalah merendam telepon genggam mereka. Langkah ini diduga dilakukan untuk menghilangkan jejak komunikasi yang dapat menjadi bukti kuat dalam penyelidikan KPK.

Setelah merendam telepon genggam, Harun Masiku dikabarkan melarikan diri ke luar negeri. Keberadaannya yang misterius menambah teka-teki dalam kasus ini. Hingga saat ini, Harun masih menjadi buronan dan belum diketahui pasti di mana ia bersembunyi.

Kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang menuntut penegakan hukum yang tegas. Pemerintah pun didesak untuk memperkuat kerja sama internasional dalam upaya penangkapan Harun Masiku. Sementara itu, KPK terus berupaya mengumpulkan bukti dan informasi untuk menuntaskan kasus ini.

Kasus ini juga berdampak signifikan terhadap partai politik yang menaungi Hasto dan Harun. Kredibilitas partai dipertaruhkan, dan berbagai pihak mendesak adanya reformasi internal untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

Kasus Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku menjadi pelajaran penting bagi penegakan hukum di Indonesia. Upaya menghindari OTT dengan cara-cara yang tidak lazim menunjukkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi dalam memberantas korupsi. Diperlukan kerja sama yang lebih erat antara lembaga penegak hukum dan masyarakat untuk memastikan keadilan dapat ditegakkan tanpa pandang bulu.