Relawan Digital Prabowo Ajak Semua Pihak Hentikan Hoax dan Provokasi, Berikut Rentetan Hoax Satu Bulan Ini
Jakarta - Sejak popularitas media sosial sebagai tempat untuk menyampaikan gagasan serta program kerja bagi para calon anggota dewan hingga calon presiden meningkat maka ruang digital ini juga menjadi target untuk memasukan unsur kampanye hitam. Dari mulai pilkada hingga pilpres, ada saja pihak-pihak yang tak bertanggung jawab berusaha merusak citra dari caleg serta capres dan hal yang sama kembali terjadi jelang Pemilu 2024.
Ketua Koordinator Nasional Relawan Prabowo Digital Team (PRIDE), Anthony Leong memandang Pemilu 2024 seharusnya menjadi momen pesta demokrasi yang bermartabat dan seharusnya jadi waktu untuk menentukan pilihan capres dan cawapres yang memiliki gagasan yang baik. Sehingga disayangkan bila ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab di ranah digital merusak suasana pesta demokrasi ini.
“Kami sangat menyayangkan dengan munculnya isu-isu hoax di tahun politik seperti saat ini. Apalagi salah satu pihak yang terkena dampaknya adalah calon presiden yang kami usung, yakni Pak Prabowo Subianto. Saya rasa warganet seharusnya sudah dewasa dalam memilah informasi yang beredar di media sosial tapi kabar hoax yang muncul ini terbilang meresahkan dan sangat mengecewakan. Di sisi lain, kami melihat bahwa Presiden Jokowi menaruh perhatian yang luar biasa kepada Pak Prabowo dan memberikan klarifikasi bahwa tidak ada insiden tersebut dan menyampaikan bahwa ini tahun politik,” ujarnya di Jakarta (21/9/2023).
Menurut Anthony, isu-isu hoaks yang menjadi perhatian PRIDE adalah munculnya postingan-postingan di media sosial yang terkesan menyudutkan Prabowo tanpa dasar fakta sebenarnya. Dari mulai politisi serta aktivis Budiman Sudjatmiko yang dituding menerima proyek Kementerian Pertahanan karena memberikan dukungan terhadap Prabowo, Partai Solidaritas Indonesia diklaim mendapatkan pendanaan dari pihak Cendana usai bertemu Prabowo, bahkan hingga Prabowo yang dituding menampar Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
“Hoax seperti ini menurut kami hanya mencederai ranah media sosial di tahun politik. Bagi kami yang bergerak sebagai relawan digital Pak Prabowo memiliki visi mengedepankan gagasan dan program kerja dan memastikan beragam langkah kami berada di posisi positif dan menginspirasi tentunya. Bukan mencela ataupun black campaign,” sebut pengusaha muda itu.
“Dari sinilah, kami mengajak semua pihak, baik itu sesama relawan yang mendukung capres lain atau warganet lainnya agar menghentikan beragam postingan tanpa fakta dan bersifat provokasi. Karena ini demi memastikan tidak adanya perpecahan di bangsa seperti yang terjadi di pemilu lalu. Jangan sampai ada polarisasi (divided nations),” tutup Direktur Polieco Digital Insight Institute (PEDAS) itu.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?