
Presiden Prabowo Subianto menanggapi usulan pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki kasus pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri. Usulan ini tercantum dalam tuntutan 17+8, di mana poin kedua menyebutkan perlunya pembentukan tim independen untuk kasus Affan, Umar Amarudin, dan seluruh korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus, dengan mandat yang jelas dan transparan.
Prabowo menilai usulan tersebut masuk akal dan layak dibicarakan lebih lanjut. Menurutnya, pembentukan tim investigasi independen akan memungkinkan penyelidikan dilakukan secara objektif, transparan, dan bebas dari intervensi pihak berkepentingan. Langkah ini diharapkan dapat memastikan kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan.
Selain menyoroti kasus Affan, Prabowo juga menekankan pentingnya perlindungan bagi pengemudi ojek online secara umum, termasuk keselamatan kerja dan jaminan sosial. Ia menegaskan bahwa pengemudi ojol merupakan bagian penting dari ekonomi, sehingga hak dan keselamatan mereka harus diperhatikan.
Publik memberikan respons beragam terhadap usulan tim investigasi ini. Banyak yang mendukung pembentukan tim independen untuk mengungkap fakta dan memberikan keadilan, namun ada pula pihak yang menekankan perlunya hasil penyelidikan yang benar-benar transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pembentukan tim yang kredibel dan kompeten dianggap krusial agar fakta-fakta terkait kasus Affan dan korban lain dapat terungkap dengan jelas. Rekomendasi dari tim ini juga diharapkan bisa menjadi langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Kasus Affan Kurniawan menjadi pengingat pentingnya perlindungan dan keadilan bagi pekerja sektor informal. Dengan adanya dukungan Presiden Prabowo Subianto dan pembentukan tim investigasi independen, diharapkan proses penyelidikan dapat berjalan transparan, profesional, dan menghasilkan keadilan bagi korban serta keluarga mereka.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?