
Peneliti Pusat Penelitian Politik (P2P) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa posisi Setya Novanto (Setnov) di Partai Golkar sangat ditentukan oleh keputusan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Sebagai pimpinan tertinggi partai, Bahlil memiliki kewenangan penuh dalam menentukan arah kebijakan, termasuk terkait nasib politik Setnov di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sebagai salah satu partai politik besar di Indonesia, Golkar kerap menghadapi dinamika internal yang cukup kompleks. Keputusan strategis di internal partai sering kali dipengaruhi oleh peran Ketua Umum. Dalam konteks ini, langkah politik Bahlil dianggap akan sangat menentukan posisi Setnov sekaligus arah konsolidasi partai ke depan.
Bahlil Lahadalia, selain dikenal sebagai tokoh politik yang berpengaruh, kini menjadi figur sentral dalam menjaga stabilitas internal Golkar. Menurut Wasisto, keputusan yang diambil Bahlil akan menentukan apakah Setnov tetap mendapat ruang di partai atau justru tersingkir dari struktur kekuasaan.
Selain tekanan dari kader internal, ia juga masih dibayangi citra masa lalunya. Menurut pengamat, kasus Setnov menjadi pelajaran penting bagi Golkar untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memberikan kepercayaan jabatan publik kepada kadernya.
Berbagai spekulasi muncul terkait langkah yang akan ditempuh Bahlil. Sebagian menilai keputusan tersebut akan membawa stabilitas dan kejelasan bagi arah Golkar, sementara pihak lain khawatir akan munculnya potensi konflik baru di internal.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?