Cecilia Sala, seorang jurnalis asal Italia, mengalami penahanan saat meliput berita di jantung Iran, Teheran. Ia mendekam dalam sel isolasi selama sepekan, sebagaimana diungkapkan oleh kementerian luar negeri Italia. Sala, yang berusia 29 tahun, adalah seorang koresponden perang dan reporter untuk surat kabar Il Foglio serta perusahaan podcast Chora Media. Penahanannya terjadi pada 19 Desember, namun baru diumumkan kepada publik pada hari Jumat.
Sala berada di Iran dengan visa jurnalis resmi dan telah menerbitkan beberapa laporan mengenai perubahan lanskap di Iran pasca kejatuhan rezim Assad di Suriah. Kementerian luar negeri Italia menyatakan bahwa, sesuai arahan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, kedutaan dan konsulat di Teheran memantau kasus ini dengan sangat cermat sejak awal. Mereka bekerja sama dengan kepresidenan dewan untuk berkoordinasi dengan otoritas Iran guna mengklarifikasi situasi hukum Sala dan memverifikasi kondisi penahanannya.
Sala ditahan di penjara Evin yang terkenal di Teheran, yang sebagian besar menahan tahanan dengan tuduhan keamanan. Penjara ini telah lama dikritik oleh kelompok hak asasi barat dan masuk daftar hitam oleh pemerintah AS pada 2018 karena "pelanggaran hak asasi manusia yang serius". Kementerian luar negeri Italia menyatakan bahwa Sala telah diizinkan untuk melakukan dua panggilan telepon kepada keluarganya. Duta Besar Italia, Paola Amadei, mengunjungi Sala di penjara pada hari Jumat, dan Tajani mengatakan bahwa jurnalis tersebut dalam kondisi kesehatan yang baik.
Chora Media dalam pernyataannya mengatakan, "Suara independen Cecilia telah dibungkam. Italia dan Eropa tidak dapat mentolerir penangkapan sewenang-wenang ini. Cecilia Sala harus segera dibebaskan." Sementara itu, Il Foglio dalam artikelnya menyatakan, "Jurnalisme bukanlah kejahatan. Kami memutuskan untuk membagikan cerita Cecilia setelah menerima jaminan dari kepala diplomasi kami bahwa menginformasikan pembaca kami tentang penangkapannya tidak akan memperlambat upaya diplomatik untuk membawanya pulang."
Cecilia Sala memiliki hampir setengah juta pengikut di Instagram dan sering menjadi tamu di acara bincang-bincang Italia. Dia telah meliput berbagai topik termasuk jatuhnya Kabul dan kembalinya Taliban di Afghanistan, krisis di Venezuela, perang di Ukraina, dan konflik antara Israel dan Hamas. Elly Schlein, pemimpin partai oposisi Demokratik tengah-kiri, mendesak pemerintah untuk bertindak cepat. "Kami segera meminta pemerintah untuk mengambil setiap inisiatif yang berguna untuk menjelaskan masalah ini, mengklarifikasi alasan penahanan ini, dan yang terpenting, membawa Cecilia Sala kembali ke Italia secepat mungkin," katanya.
Iran belum mengakui penahanan Sala. Namun, bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum otoritas mengumumkan penangkapan semacam itu. Sejak krisis kedutaan AS tahun 1979, ketika puluhan sandera dibebaskan setelah 444 hari dalam penahanan, Iran telah menggunakan tahanan dengan hubungan barat sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi dengan negara lain.
Kasus penahanan Cecilia Sala menyoroti tantangan yang dihadapi jurnalis internasional di wilayah yang bergejolak. Meskipun upaya diplomatik sedang dilakukan, situasi ini menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan pers di seluruh dunia. Dukungan dari komunitas internasional dan tekanan diplomatik diharapkan dapat membantu dalam pembebasan Sala dan memastikan keselamatan jurnalis lainnya di masa depan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?