Bantuan Vaksin PMK untuk Kota Batu: Upaya Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku

VOXINDONESIA.COM, Kota Batu - Pemerintah Kota Batu kembali mendapatkan kiriman vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 7.250 dosis vaksin PMK telah disalurkan untuk mendukung upaya penanganan penyakit ini di Kota Batu. Artikel ini akan mengulas rincian bantuan vaksin, distribusi, serta langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah setempat dalam menangani PMK.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu, Heru Yulianto, menjelaskan bahwa 7.250 dosis vaksin yang diterima terbagi menjadi dua jenis, yaitu 3.750 dosis vaksin Bioaftogen dan 3.500 dosis vaksin Aphtovak E. "Ya itu tambahannya Bioaftogen 3.750 dosis dan Aphtovak E sebanyak 3.500 dosis. Itu bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Pemprov Jatim," ujar Heru saat dihubungi detikJatim, Minggu (16/2/2025).

Heru menambahkan bahwa ini merupakan bantuan vaksin PMK kedua yang diterima oleh Pemerintah Kota Batu. Sebelumnya, pada Januari 2025, Distan-KP juga telah menerima bantuan vaksin dari Kementerian Pertanian sebanyak 3.525 dosis. "Vaksin yang diberi awal kemarin sudah terdistribusikan semua," ungkapnya.

Meskipun Distan-KP telah menerima anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk penanganan PMK dari BTT, bantuan dari pusat tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya populasi hewan ternak di Kota Batu. Berdasarkan data Distan-KP, populasi ternak di wilayah ini mencakup 2.535 ekor sapi potong, 8.535 ekor sapi perah, 8.832 ekor kambing, 7.190 ekor domba, dan 190 ekor babi.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kota Batu berencana untuk terus mengadakan vaksinasi PMK guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak di wilayah tersebut. Upaya ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit dan mendukung keberlanjutan sektor peternakan di Kota Batu.

Bantuan vaksin PMK dari Kementerian Pertanian melalui Pemprov Jawa Timur menjadi langkah penting dalam penanganan penyakit mulut dan kuku di Kota Batu. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan anggaran yang memadai, menjadi kunci dalam mengatasi tantangan populasi ternak yang tinggi. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan dan kesejahteraan hewan ternak di Kota Batu dapat terjaga.