VOXINDONESIA.COM - Jakarta: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga BI rate di angka 5,75%, suku bunga Deposit Facility di 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga target inflasi di kisaran 1,5 hingga 3,5% serta memastikan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kebijakan ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Perry Warjiyo menyatakan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental ekonomi sangat penting di tengah meningkatnya ketidakpastian global. "Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya. Perry menambahkan bahwa BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk memastikan kebijakan moneter yang tepat.
Meskipun saat ini suku bunga dipertahankan, BI membuka kemungkinan untuk menurunkan suku bunga acuan di masa depan. Hal ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. BI juga berencana untuk terus mengarahkan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sejak 1 April 2025, Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) telah diperkuat untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Dengan kebijakan ini, diharapkan sektor-sektor strategis dapat lebih berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Selain itu, kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran. Akseptasi pembayaran digital juga akan diperluas untuk mendukung transaksi yang lebih efisien dan aman.
Dengan mempertahankan suku bunga dan memperkuat kebijakan makroprudensial serta sistem pembayaran, Bank Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang optimal.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?